Minggu, 30 November 2014

Upacara Pawintenan

Upacara Pawintenan
Pengertian
Upacara pawintenan adalah upacara mensucikan seseorang oleh Nabe yaitu Sulinggih Dwijati yang sudah berwenang melakukan pawintenan. Berwenang melakukan pawintenan, berdasarkan panugrahan (ijin) dari Nabe Sulinggih itu, atas pertimbangan kemampuan spiritual yang tinggi (jnyana), lamanya mediksa, dan pertimbangan-pertimbangan lain-lain.
Kata mawinten berasal dari dua kata dalam bahasa kawi yakni: mawa, dan inten. Mawa artinya: menjadi, dan inten artinya suci, bercahaya, dan sakral. Dari pengertian ini terkandung makna bahwa seseorang yang sudah mewinten diharapkan menjadi suci, berkharisma, dan sakral sehingga patut mendapat kedudukan sosial di masyarakat sebagai seorang ekajati. Ekajati artinya kelahiran yang pertama; bila dikemudian hari mediksa, ia akan menjadi seorang dwijati atau kelahiran yang kedua.
Siapakah yang boleh mawinten ?
Semua orang terutama yang sudah memasuki masa wanaprastin asrama. Wanaprastin asrama adalah masa seseorang sudah melewati gryahasta asrama yaitu masa berkeluarga, atau sudah mempunyai istri, dan anak-anak. Ketika anak-anaknya sudah mandiri, disitulah saatnya ia memasuki masa wanaprastin. Biasanya sudah berusia 50 tahun keatas.
Siapakah yang wajib mawinten ?
Yang belajar Weda, membuat banten, mekidung, wajib mawinten dengan tataban banten Saraswati.
Yang menjadi pemangku di Sanggah Pamerajan, pregina tarian sakral, undagi, pengayah Sulinggih, wajib mawinten dengan tataban banten Bebangkit.
Yang menjadi pemangku di Pura atau Kahyangan Tiga, Jero Gede, Jero Bhawati, Jero Dalang, wajib mawinten dengan tataban banten Catur.
Makna banten tataban pawintenan
Banten tataban pawintenan bermakna sebagai penuwur Ida Bhatara yang dimohonkan sebagai pemberi kewenangan dan pesaksi atas upacara pawintenan. Bila menggunakan banten Saraswati, kita memohon kehadiran Bhatari Saraswati sebagai shakti Brahma. Bila menggunakan banten Bebangkit kita memohon kehadiran Bhatari Durga sebagai Dewi Uma, shakti Bhatara Siwa. Bila menggunakan banten Catur kita memohon kehadiran Bhatara Catur Dewata yakni: Ishwara, Brahma, Mahadewa, dan Wisnu. Makin tinggi tingkat tataban pawintenannya, maka makin beratlah kewajibannya melaksanakan yama dan niyama brata. Mengenai pengertian yama-niyama brata, harap baca tulisan saya tentang Satyam, Siwam, Sundaram.
Urutan upacara pawintenan
Sudah melakukan upacara manusa yadnya lengkap bagi pasangan yang mawinten
Nyumbah kedua orang tua yang masih hidup. Ini dilakukan karena bila nanti sudah mawinten dia tidak boleh nyumbah layon (bila ortunya meninggal dunia)
Mapiuning dan nunas panugrahan di Sanggah Pamerajan dan di Pura-Pura yang dipandang perlu
Mejauman ke Nabe yang akan melaksanakan upacara pawintenan
Urutan Upacara pawintenan
Mabeakala, tujuannya: mensucikan stula dan atma sarira tahap pertama.
Mapetik (mepotong rambut), tujuannya: mensucikan stula sarira, dan memberi tanda adanya peningkatan status sebagai manusia yakni dari seorang walaka menjadi seorang ekajati.
Merajah, tujuannya: menstanakan aksara-aksara suci (modre) di anggauta tubuh tertentu, sebagai persiapan nuwur Ida Bhatara pesaksi.
Matemayut, tujuannya: mengikat panca mahabhuta dan panca tan matra yang ada di tubuh ybs. dengan norma-norma agama: trikaya parisuda, yama-niyama brata, waspada pada musuh-musuh: sad-ripu, sapta-timira, dasa-mala, dll.
Masalempang, tujuannya: meresapkan makna kesucian skala dan niskala.
Me-sangga-urip, tujuannya: menyiapkan kedudukan Ida Bhatara pesaksi di Siwa-Dwara
Mapadamel dengan sad rasa, tujuannya: menyiapkan sang mawinten agar mampu menjalani kehidupan yang baik/tentram, yakni: tahan menderita (rasa pahit), tahan pada kesusahan (rasa asam), tidak mudah marah (rasa pedis), disiplin (rasa sepet), suka belajar (rasa asin), dan tidak sombong bila berhasil (rasa manis)
Mejaya-jaya, tujuannya: memohon kesucian Sapta-Gangga, yakni cipratan tirta siwamba, sebagai symbol kesucian tujuh sungai suci di India: Gangga, Sindu, Saraswaty, Yamuna, Godawari, Narmada, dan Sarayu
Metapak, tujuannya: menstanakan Bhatara di Siwa Dwara sang mawinten, dan sebagai tanda (tapak) maka Nabe meletakkan padma angelayang di ubun-ubun (siwa dwara) sang mawinten.
Makarowista, tujuannya: mengukuhkan pe-tapakan dengan symbol Ongkara
Makalpika, tujuannya: memohonkan umur panjang bagi sang mawinten
Mabija, tujuannya: memohon panugrahan Bhatara Wisnu agar sang mawinten hidup makmur dan sejahtera.
m. Masamadi, tujuannya: natab banten pawintenan, dan mohon wara nugraha Bhatara.
Berpuasa
Selama tiga hari setelah upacara pawintenan, ybs. wajib berpuasa “mutih” yakni dengan hanya memakan nasi putih dengan air dari bungkak nyuh gading.
Masida Karya dan Matirta yatra
Sore dihari ketiga, sang mawinten natab banten sida karya sebagai tanda berakhirnya prosesi upacara mawinten. Setelah masida karya, esoknya dilanjutkan dengan matirta yatra ke Pura-Pura atau tempat suci menurut keyakinan dan tradisi masing-masing warga.
tejasurya centra rahajeng semeton YBN.


Upacara Pawintenan

Pengertian

Upacara pawintenan adalah upacara mensucikan seseorang oleh Nabe yaitu Sulinggih Dwijati yang sudah berwenang melakukan pawintenan. Berwenang melakukan pawintenan, berdasarkan panugrahan (ijin) dari Nabe Sulinggih itu, atas pertimbangan kemampuan spiritual yang tinggi (jnyana), lamanya mediksa, dan pertimbangan-pertimbangan lain-lain.

Kata mawinten berasal dari dua kata dalam bahasa kawi yakni: mawa, dan inten. Mawa artinya: menjadi, dan inten artinya suci, bercahaya, dan sakral. Dari pengertian ini terkandung makna bahwa seseorang yang sudah mewinten diharapkan menjadi suci, berkharisma, dan sakral sehingga patut mendapat kedudukan sosial di masyarakat sebagai seorang ekajati. Ekajati artinya kelahiran yang pertama; bila dikemudian hari mediksa, ia akan menjadi seorang dwijati atau kelahiran yang kedua.

Siapakah yang boleh mawinten ?

Semua orang terutama yang sudah memasuki masa wanaprastin asrama. Wanaprastin asrama adalah masa seseorang sudah melewati gryahasta asrama yaitu masa berkeluarga, atau sudah mempunyai istri, dan anak-anak. Ketika anak-anaknya sudah mandiri, disitulah saatnya ia memasuki masa wanaprastin. Biasanya sudah berusia 50 tahun keatas.

Siapakah yang wajib mawinten ?

    Yang belajar Weda, membuat banten, mekidung, wajib mawinten dengan tataban banten Saraswati.
    Yang menjadi pemangku di Sanggah Pamerajan, pregina tarian sakral, undagi, pengayah Sulinggih, wajib mawinten dengan tataban banten Bebangkit.
    Yang menjadi pemangku di Pura atau Kahyangan Tiga, Jero Gede, Jero Bhawati, Jero Dalang, wajib mawinten dengan tataban banten Catur.

Makna banten tataban pawintenan

Banten tataban pawintenan bermakna sebagai penuwur Ida Bhatara yang dimohonkan sebagai pemberi kewenangan dan pesaksi atas upacara pawintenan. Bila menggunakan banten Saraswati, kita memohon kehadiran Bhatari Saraswati sebagai shakti Brahma. Bila menggunakan banten Bebangkit kita memohon kehadiran Bhatari Durga sebagai Dewi Uma, shakti Bhatara Siwa. Bila menggunakan banten Catur kita memohon kehadiran Bhatara Catur Dewata yakni: Ishwara, Brahma, Mahadewa, dan Wisnu. Makin tinggi tingkat tataban pawintenannya, maka makin beratlah kewajibannya melaksanakan yama dan niyama brata. Mengenai pengertian yama-niyama brata, harap baca tulisan saya tentang Satyam, Siwam, Sundaram.

Urutan upacara pawintenan

    Sudah melakukan upacara manusa yadnya lengkap bagi pasangan yang mawinten
    Nyumbah kedua orang tua yang masih hidup. Ini dilakukan karena bila nanti sudah mawinten dia tidak boleh nyumbah layon (bila ortunya meninggal dunia)
    Mapiuning dan nunas panugrahan di Sanggah Pamerajan dan di Pura-Pura yang dipandang perlu
    Mejauman ke Nabe yang akan melaksanakan upacara pawintenan
    Urutan Upacara pawintenan
        Mabeakala, tujuannya: mensucikan stula dan atma sarira tahap pertama.
        Mapetik (mepotong rambut), tujuannya:  mensucikan stula sarira, dan memberi tanda adanya peningkatan status sebagai manusia yakni dari seorang walaka menjadi seorang ekajati.
        Merajah, tujuannya: menstanakan aksara-aksara suci (modre) di anggauta tubuh tertentu, sebagai persiapan nuwur Ida Bhatara pesaksi.
        Matemayut, tujuannya: mengikat panca mahabhuta dan panca tan matra yang ada di tubuh ybs. dengan norma-norma agama: trikaya parisuda, yama-niyama brata, waspada pada musuh-musuh: sad-ripu, sapta-timira, dasa-mala, dll.
        Masalempang, tujuannya:  meresapkan makna kesucian skala dan niskala.
        Me-sangga-urip, tujuannya: menyiapkan kedudukan Ida Bhatara pesaksi di Siwa-Dwara
        Mapadamel dengan sad rasa, tujuannya: menyiapkan sang mawinten agar mampu menjalani kehidupan yang baik/tentram, yakni: tahan menderita (rasa pahit), tahan pada kesusahan (rasa asam), tidak mudah marah (rasa pedis), disiplin (rasa sepet), suka belajar (rasa asin), dan tidak sombong bila berhasil (rasa manis)
        Mejaya-jaya, tujuannya: memohon kesucian Sapta-Gangga, yakni cipratan tirta siwamba, sebagai symbol kesucian tujuh sungai suci di India: Gangga, Sindu, Saraswaty, Yamuna, Godawari, Narmada, dan Sarayu
        Metapak, tujuannya: menstanakan Bhatara di Siwa Dwara sang mawinten, dan sebagai tanda (tapak) maka Nabe meletakkan padma angelayang di ubun-ubun (siwa dwara) sang mawinten.
        Makarowista, tujuannya: mengukuhkan pe-tapakan dengan symbol Ongkara
        Makalpika, tujuannya: memohonkan umur panjang bagi sang mawinten
        Mabija, tujuannya: memohon panugrahan Bhatara Wisnu agar sang mawinten hidup makmur dan sejahtera.
        m. Masamadi, tujuannya: natab banten pawintenan, dan mohon wara nugraha Bhatara.

Berpuasa

Selama tiga hari setelah upacara pawintenan, ybs. wajib berpuasa “mutih” yakni dengan hanya memakan nasi putih dengan air dari bungkak nyuh gading.

Masida Karya dan Matirta yatra

Sore dihari ketiga, sang mawinten natab banten sida karya sebagai tanda berakhirnya prosesi upacara mawinten. Setelah masida karya, esoknya dilanjutkan dengan matirta yatra ke Pura-Pura atau tempat suci menurut keyakinan dan tradisi masing-masing warga.
tejasurya centra rahajeng semeton YBN.

 
 
 
 
 




Lagu lama




"Jembatan merah sungguh gagah, ... mengenang susah hati patah, .... kekasih pergi sehingga kini belum kembali, ...... (lagu lama, aku sedang galau)"

Monk tea

I've been waitin' for so long,
for something to arrive,
for love to come along






Teh

Teh gelas tapi botol,
Teh botol tapi kotak.
Dunia sudah kebalik






Expresi

Expresi cewek klo ngeliat diskon...
- Diskon 25% : mata langsung bening2 gak jelas
- Diskon 50% : teriak2 "waaaaahhh diskon" kyk ngeliat harta karun
- Diskon 75% : Jambak2an sama cwe lain buat dapetin barang tersebut.
- Diskon 90% : langsung.......



 Gw : Di klungkung hujan gek?
Rina : hujan wii
Gw : Bales gek (deras gek) ???
Rina : udah gek balas wii
Gw : *nelenHp*








Privat Bahasa Inggris

Privat Bahasa Inggris, Jepang
- Privat ditempat yg student siapkan / bisa juga di tempat yg telah kami sediakan.
- Pengulangan diakhir 10jam belajar (gratis)
- Bisa ngambil paket / bayar per'pertemuan
- Jadwal Flexsible (bebas)
- Materi disesuaikan dengan kebutuhan
- Untuk semua usia

- Harga Satuan / bayar per'pertemuan tidak mendapatkan Pengulangan Gratis.
- Harga Paket sudah termasuk Pengulangan GRATIS di akhir 10jam belajar (mengulang materi yg telah di bahas selama 10jam belajar).
- Belajar per'pertemuan max 2jam dan minimal 1jam.
- Harga Sudah Lengkap (tidak ada biaya tambahan).
Pembayaran :
- Rp.40.000/jam » tempat kami yang menyediakan, Harga Paket Rp.40.000x10jam=Rp.400.000
- Rp.55.000/jam » tempat student yang menyediakan, Harga Paket Rp.55.000x10jam=Rp.550.000
Contact Person
085338052930 .......



pisang molen

Aku lahir dibawah deru pesawat nica. Penduduk langsung ngumpet dibawah kolong. Tapi ibuku masa bodo dgn suara gemuruh di angkasa desa . Gak kdengaran ada suara kapal terbang, katanya. Ibu hanya dengar jerit tangisku. Tapi ibu tau klo saat itu situasi amat genting.
Ayah hanya nengok sebentar lantas balik masuk hutan. Di desa banyak mata2. Ayah dan beberapa pemuda lainnya adalah DPO tentara belanda.
Meski sekejap, ayah sangat terkesan. Dia bilang, saat lahir paras aku cakep, moglong (gemuk) n putih.
Kayak toris dong yah.
Gak, katanya. Kamu kayak pisang molen
Beh.....


Sabtu, 29 November 2014

kewajiban dalam hidup





Semua orang berharap untuk mati dengan tenang setelah memenuhi seluruh tugas dan kewajiban dalam hidup . Tapi berapa banyak yg sungguh2 mempersiapkan diri untuk mati dalam keadaan seperti itu ? Berapa banyak yg telah bersusah payah memenuhi kewajiban pada keluarga, orang2 yg dikasihi , teman ,negara ,agama , dan nasih mereka sendiri ? Sulit bagi mereka untuk mati dengan damai sebelum menuntaskan semua kewajiban itu .

Pesan



Pesan Seorang Ibu pada Anak Lelakinya
Anakku,
Maafkan ketika kamu harus menemui rumah dalam keadaan berantakan setiap kamu pulang dalam lelah habis bekerja.
Maafkan kalau kamu harus menghadapi wajah letih istrimu yang tak pernah lagi berdandan, awut-awutan, penuh keringat, bahkan mengenakan baju yang itu-itu saja.
Maafkan karena kamu harus sebal membandingkan istrimu setiap melihat wanita yang tampil rapi di tempat kerjamu, gadis cantik di televisi, model seksi yang tampil dalam majalah.
Maafkan bila istrimu sudah tak bersemangat lagi pergi ke salon, memanjakan diri di spa, merawat muka, mengurus tangan dan kakinya agar mulus kembali.
Maafkan jika kamu harus terus-terusan mendengarnya mengeluh letih dan capek setiap hari berakhir, bukannya menghiburmu menjelang tidur.
Maafkan karena kamu sulit menemukan wanita yang dulu begitu kamu kagumi ketika masa penjajakan dulu…
Karena sesungguhnya percayalah, Nak, dengar Ibu baik-baik.
Pekerjaan rumah tangga memang tidak banyak, hanya berkutat pada membersihkan rumah, memasak, dan mengurus anak. Tetapi sungguh itu adalah pekerjaan yang paling banyak menguras tenaga dan pikiran.
Cobalah kamu lihat mana pernah kamu melihat istrimu mengerjakan sesuatu hingga selesai? Ya, karena mau tak mau ia harus mengerjakan semuanya sekaligus dalam satu waktu. Karena kalau tidak begitu, maka tidak akan ada yang akan bisa selesai.
Jika rumahmu jarang sekali rapi, itu pasti karena istrimu lebih memprioritaskan anakmu di atas segalanya. Pekerjaan mengurus anak memang menyenangkan, tetapi sungguh membutuhkan kesabaran dan ketelatenan agar anakmu tidak jatuh, tidak terluka, tidak nangis, dan mendapatkan perhatian yang cukup dari ibunya.
Mengenai ia yang sudah tak memikirkan lagi untuk tampil cantik di hadapanmu sebagai suaminya, sejatinya wanita itu sangat suka dimanja. Wanita mana sih, yang menolak untuk memanjakan diri di spa, salon, atau tempat pijat refleksi? Ketahuilah betapa beruntungnya engkau menikahi wanita yang begitu tidak egois. Ia telah mengorbankan waktunya yang paling berharga, yang sangat ia senangi, hanya untuk merawat dan mengurus kamu dan anakmu.
Ketahuilah,
Bagi seorang Ibu rumah tangga yang memiliki anak kecil, sekejap waktu di kamar mandi sendirian saja dengan guyuran air, sudah bisa membayar dan mengobati rasa lelah yang dia rasakan.
Jadi,
Jangan sekali-sekali kau membandingkan istrimu dengan wanita rapi di tempat kerjamu, gadis cantik di televisi, dan model seksi dalam majalah tadi, Anakku.
Jangan sampai kau tergoda dengan wanita lain hanya karena kamu mendapati istrimu tidak berdandan dengan cantik sepulangmu dari kantor. Sayangi istrimu dan luangkan waktumu untuk mendengar kisahnya setelah bertempur seharian dengan segala tetek bengek kesibukan rumah tangga.
Sekarang pulanglah, dan berikan istrimu kecupan penuh terima kasih di dahinya.
Pekerjaan rumah, terutama mengurus anak yang masih kecil ternyata tidak semudah kelihatannya, ya kan ?




DREAM IT



 mepantigan batu bulan

Hasil Foto adalah sebuat karya...
layaknya sebuah lukisan
menyiratkan arti dan makna kehidupan...
tidak ada yang tidak indah...semua tergantung pada filosofi sang photographer
selalu berkarya kawan-kawan, jadilah masterpiece
suatu saat PENGHARGAAN itu akan datang
DREAM IT, PLAN IT, AND DO IT




Jumat, 28 November 2014

Monk tea

Sadar atau tidak
percaya atau tidak
Hidup ini selalu ada 3 unsur...
2 sebagai penyeimbang dan 1 sebagai perusak
maka hati-hatilah dengan yang 1 itu sbg pihak ke-3
seorang fotographer yang baik
selalu bisa mengatur porsi dari ke-3 unsur tsb
karenanya akan memberikan hasil yang maksimal

 kami menyediakan bahan makanan, minuman dan kue
ayo bisnis


Golongan darah

Golongan darah B Pandai bergaul, memiliki banyak teman, periang jujur dan suka berterus terang.
Golongan darah AB Cerdas, agak boros, seleranya tinggi, suka yang serba indah, cakap dalam segala hal, pendendam.
Golongan darah O Cepat naik darah, baik hati, tidak tegaan & selalu bersikap sosial terhadap siapa saja.









Ayah

Ayah akan tampak biasa saat kita siap meninggalkan rumah, karena dia hanya bisa merindukan kita dalam hatinya.
Bener juga kalimat diatas, anak2 mau pergi kemana gak peduli, nyaka ke Tukad, carik, futsal, lomba layang2, sekolah.... Semua dianggap bias tp hati tidak bisa melepaskannya.
Ingetang ne nu ngelah nanang... Itulah hati nanang sebenernya.
Bahagiakan dulu orang tua baru orang lain.!!

Belajar

Belajar mengenali dan memahami banyak hal dalam pergaulan., terlebih tidak menghakimi, apakah itu berkenan ataupun tidak, itu akan mempermudah cara "mempertajam diri",intusi bertumbuh, kepekaan semakin tajam, kedewasan sepadan umur....dan yang pasti..."Katak tidak lagi dalam tempurung"
Alam bawah sadar...tentu akan mengendapkan berbagai hal yg baik jika tujuan pergaulan untuk pertumbuhan jiwa yang baik. Syukurnya jika mampu meng-aplikasikan dalam sebuah kekaryaan dalam kontur profesi yang sudah digeluti.






Bhuta yadnya

Bhuta yadnya terkadang kontroversial bagi orang yang tidak memahaminya. Di Bali yang besar juga Bhuta yadnyanya: setiap rah windhu tenggek windu adalah eka dasa ludra, setiap rah windu panca wali krama, ini semua adalah wujud dari Bhuta yadnya. BHUTA YADNYA, berasal dari Kata Bhu = lahiriah/ materi, alam. ta = jamak. yandnya = korban Suci/ amal. tujuan Bhuta yadnya adalah utk keseimbangan alam antara rantai makanan jika kita kaji secara logis, tapi di kaji secara agama, ini merupakan Bagian dari ajaran Bhairawa.

Tas kulit Monk syuta











Sahabatku

MASALAH adalah ujian pendewasaan.
Tidak ada alasan menyalahkan orang lain.
Benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa.
PENGALAMAN telah membuatku sadar siapa lawan,
siapa kawan, siapa yang pura-pura baik, siapa penghianat,
siapa yang ingin menjerumuskan, siapa yang ingin memanfaatkan,
siapa yang tulus ikhlas,siapa sahabat,
dan siapa yang benar-benar seperjuangan.

Terimakasih Saudaraku, Keluargaku, Sahabatku, Temanku semuanya.
Kalian banyak membantuku. Aku belum bisa membalas kebaikan kalian