Minggu, 05 Oktober 2014

Vegetarian

Ahimsa sesuai dengan artinya tidak menyakiti semua mahluk langsung atau tidak langsung, juga berarti melindungi. Lalu dalam tataran apa anda ingin melaksanakannya? ada yang merasa cukup kalau tidak menyakiti sesama manusia. Ada juga yang juga menghindari menyakiti mahluk tuhan yang lain. Menjadi vegetarian adalah salah satu usaha melaksanakan ahimsa. Bahkan ada yang tidak memakan tumbuhan juga untuk hidup, meraka memakan prana dari sekitarnya. Mohon tidak mencemooh orang yang berusaha melakukan dharma, walau sedikit yang bisa dilakukan. Kalau anda merasa berhak memotong binatang untuk kehidupan anda, silahkan dilaksanakan. Sebagai catatan sewaktu pelajaran sekolah dasar dulu bahwa tumbuhan memiliki bayu, hewan memiliki bayu sabda, manusia memiliki bayu sabda idep. tumbuhan tidak mengalami nyeri sewaktu diambil, sedangkan binatang mengalami nyeri sewaktu nyawanya di ambil. apakah kita tidak punya kewajiban membayarnya nanti?


Mungkin satu pertanyaan terkait pernyataan jero @yudiasa. Ketika seseorang mempersembahkan daging ayam dalam sebuah upakara maka siapa yg telah berkorban?? Manusia itu atau ayam yg dibunuh itu??


 
 
Untuk merangkum jawaban/ penjelasanpembunuhan binatang, ada baiknya saya kutipkan beberapa pasal/ sloka dari Manu Smrti (Manawa Dharmasastra). Sebagaimana diketahui, Manawa Dharmasastra (MD) adalah kelompok Upaweda, sejajar dengan Nitisastra, Usana, Sukraniti, Purwadigama, Sarasamuscaya, dll. Atau dengan kata lain, disebut juga kelompok Raja Dharma. Buku ke-5 (Pancamo Dhyayah) Pasal 28: PRANASYANNAMIDAM SARWAM, PRAJAPATIRRAKALPAYAT, STHAWARAM JANGGAMAM CAIWA, SARWAM PRANASYA BHOJANAM (Tuhan telah menciptakan seluruh dunia ini untuk mempertahankan kehidupan mahluk yang mempunyai jiwa penting, semua ciptaan-Nya yang bergerak maupun tidak bergerak adalah makanan dari semua mahluk hidup) Pasal 29: CARANAMANNAMACARA DAMSTRINAM APYADAMSTRINAH, AHASTTACA SAHASTANAM SURANAM CAIWA BHIRAWAH (apa yang tanpa kemauan bergerak adalah makanan bagi yang mampu bergerak; binatang yang tanpa taring adalah makanan bagi yang mempunyai taring; mereka yang tak bertangan adalah makanan bagi yang bertangan; mahluk yang pemalu menjadi makanan bagi yang berani) Pasal 31: YAJNAYA JAGDHIR MAMSASYETYESA DAIWO WIDHIH SMRITAH, ATONYATHA PRAWRITTISTU RAKSASO WIDHIRUCYATE (pemakaian daging adalah wajar untuk upacara kurban, hal mana dinyatakan sebagai peraturan yang dibuat oleh para dewa, tetapi jika memaksa memakainya dalam kejadian lain adalah peraturan yang cocok untuk para raksasa) Pasal 35: NIYUKTASTU YATHANYAYAM YO MAMSAM NATTI MANAWAH, SA PRETYA PASUTAM YATI SAMBHAWANEKA WIMSATIM (tetapi seseorang yang memang tugasnya memimpin upacara atau disuguhi makanan daging dalam upacara-upacara suci lalu ia menolak memakannya, malah setelah matinya ia menjadi binatang selama 21 kali putaran kelahiran/ reinkarnasi) dapat copasan dari http://stitidharma.org/pembunuhan-binatang


 alau orang tidak bisa berenang dia menggunakan kapal besar untuk menyeberangi lautan. kalau bisa berenang bisa dengan pelampung kscil saja. Kalau sakti bisa berjaan diatas air. Untuk orang yang baru menjadi vegetarian, biasa saja mereka menggunakan daging tiruan. Sesuai dengan tingkatannya. Lagipula tidak merugikan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar