Ahimsa
sesuai dengan artinya tidak menyakiti semua mahluk langsung atau tidak
langsung, juga berarti melindungi. Lalu dalam tataran apa anda ingin
melaksanakannya? ada yang merasa cukup kalau tidak menyakiti sesama
manusia. Ada juga yang juga menghindari menyakiti mahluk tuhan yang
lain. Menjadi vegetarian adalah salah satu usaha melaksanakan ahimsa.
Bahkan ada yang tidak memakan tumbuhan juga untuk hidup, meraka memakan
prana dari sekitarnya. Mohon tidak mencemooh orang yang berusaha
melakukan dharma, walau sedikit yang bisa dilakukan. Kalau anda merasa
berhak memotong binatang untuk kehidupan anda, silahkan dilaksanakan.
Sebagai catatan sewaktu pelajaran sekolah dasar dulu bahwa tumbuhan
memiliki bayu, hewan memiliki bayu sabda, manusia memiliki bayu sabda
idep. tumbuhan tidak mengalami nyeri sewaktu diambil, sedangkan binatang
mengalami nyeri sewaktu nyawanya di ambil. apakah kita tidak punya
kewajiban membayarnya nanti?
Mungkin
satu pertanyaan terkait pernyataan jero @yudiasa. Ketika seseorang
mempersembahkan daging ayam dalam sebuah upakara maka siapa yg telah
berkorban?? Manusia itu atau ayam yg dibunuh itu??
Untuk
merangkum jawaban/ penjelasanpembunuhan binatang, ada baiknya saya
kutipkan beberapa pasal/ sloka dari Manu Smrti (Manawa Dharmasastra).
Sebagaimana diketahui, Manawa Dharmasastra (MD) adalah kelompok Upaweda,
sejajar dengan Nitisastra, Usana, Sukraniti, Purwadigama,
Sarasamuscaya, dll. Atau dengan kata lain, disebut juga kelompok Raja
Dharma. Buku ke-5 (Pancamo Dhyayah) Pasal 28: PRANASYANNAMIDAM SARWAM,
PRAJAPATIRRAKALPAYAT, STHAWARAM JANGGAMAM CAIWA, SARWAM PRANASYA
BHOJANAM (Tuhan telah menciptakan seluruh dunia ini untuk mempertahankan
kehidupan mahluk yang mempunyai jiwa penting, semua ciptaan-Nya yang
bergerak maupun tidak bergerak adalah makanan dari semua mahluk hidup)
Pasal 29: CARANAMANNAMACARA DAMSTRINAM APYADAMSTRINAH, AHASTTACA
SAHASTANAM SURANAM CAIWA BHIRAWAH (apa yang tanpa kemauan bergerak
adalah makanan bagi yang mampu bergerak; binatang yang tanpa taring
adalah makanan bagi yang mempunyai taring; mereka yang tak bertangan
adalah makanan bagi yang bertangan; mahluk yang pemalu menjadi makanan
bagi yang berani) Pasal 31: YAJNAYA JAGDHIR MAMSASYETYESA DAIWO WIDHIH
SMRITAH, ATONYATHA PRAWRITTISTU RAKSASO WIDHIRUCYATE (pemakaian daging
adalah wajar untuk upacara kurban, hal mana dinyatakan sebagai peraturan
yang dibuat oleh para dewa, tetapi jika memaksa memakainya dalam
kejadian lain adalah peraturan yang cocok untuk para raksasa) Pasal 35:
NIYUKTASTU YATHANYAYAM YO MAMSAM NATTI MANAWAH, SA PRETYA PASUTAM YATI
SAMBHAWANEKA WIMSATIM (tetapi seseorang yang memang tugasnya memimpin
upacara atau disuguhi makanan daging dalam upacara-upacara suci lalu ia
menolak memakannya, malah setelah matinya ia menjadi binatang selama 21
kali putaran kelahiran/ reinkarnasi) dapat copasan dari http://stitidharma.org/pembunuhan-binatang
alau
orang tidak bisa berenang dia menggunakan kapal besar untuk
menyeberangi lautan. kalau bisa berenang bisa dengan pelampung kscil
saja. Kalau sakti bisa berjaan diatas air. Untuk orang yang baru menjadi
vegetarian, biasa saja mereka menggunakan daging tiruan. Sesuai dengan
tingkatannya. Lagipula tidak merugikan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar