memandang bayangmu bayangku
melayari danau kenangan
angsa sepasang
bunga-bunga melabuhkan tawa ki
hujan mericik-ricikkan surga
sebelum malang mengabarkan
perpisahan
sepanjang badai datang
kita erat bergenggeman
sepanjang halilintar menyambar
kita telak jadi arang
lalu nadi pun tak luput bertem
menjelma irisan luka terbalut
sungguh tak pernah ada airmata
hanya genangan darah
menetes-neteskan nestapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar