Demikian banyak manusia di jaman sekarang
betah hidup di tengah lautan kecurigaan dan ketakutan, tetapi sedikitpun
tidak menyadari akan bahaya di balik itu. Hidup dalam dendam, demikian
juga hidup dalam ketakutan, adalah
bentuk halus dari bunuh diri. Salah satu kegelapan bathin paling
berbahaya di jalan spiritual dharma adalah memelihara rasa takut, curiga
dan was-was.
Manusia yang memelihara rasa takut, curiga dan
was-was, mirip dengan sepeda motor yang stang-nya hanya berbelok ke
kiri. Pengusaha yang sering ditipu akan menatap semua orang baru dengan
tatapan curiga, untuk kemudian mudah marah dan benci. Wanita yang
terlalu sering disakiti dan dikecewakan laki-laki, hanya akan melihat
laki-laki dari perspektif yang buruk. Mereka yang lama bekerja di
perusahaan yang sering membohongi pekerja-nya, selamanya melihat wajah
pengusaha sebagai penipu. Ini yang disebut sebagai pengkondisian pikiran
yang mematikan.
Keseimbangan bathin, ketulusan hati, belas kasih,
pengertian, kesegaran berpikir, kepekaan terhadap sesama manusia,
kreatifitas berpikir, imajinasi, rasa percaya, dsb-nya, adalah sebagian
karunia spiritual yang sedang kita tumpas habis-habisan melalui mesin
penghancur bernama ketakutan. Kepekaan jiwa dan ketajaman intuisi pasti
akan gagal untuk diasah dalam kondisi bathin seperti ini. Karena
terbelenggu oleh pengalaman-pengalaman ekstrim di masa lalu.
Percuma
saja kita mencari sarana pembebas ketakutan dari luar, karena adanya di
dalam diri kita sendiri. Di manapun, dalam keadaan apapun, serta dengan
siapapun, sarana pembebas itu bisa kita temukan. Persoalannya cuma
satu, maukah kita mencarinya ? Bukankah ketakutan hanyalah hasil
rekayasa dari pikiran yang demikian terbelenggu ? Begitu kita tidak lagi
terbelenggu dengan apapun seketika sarana pembebas itu muncul dengan
sendirinya. Pikiran jernih yang mampu melihat dan memilah segala sesuatu
dengan tepat seperti sebagaimana adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar