Label
- Bahasa Bali
- Belajar
- berjapa
- bisnis online
- cinta
- English course
- fashion
- Fun Math
- Hindu Universal
- Jalan-jalan ke Bali murah meriah
- kecantikan wanita
- Kedai O'onk
- Kedai O'onk news
- Kesehatan Alami
- Mahabharata
- Masakan Arab
- Masakan Indonesia
- masakan vegetarian
- Motivasi
- oleh-oleh khas Bali
- Pesta
- Pesta Pernikahan
- puisi
- resep masakan jepang
- sastra
- Scient
- suka - suka
- toko kue cs
- tradisi
- tradisi Bali
- Yoga
Jumat, 19 Desember 2014
hati2 dengan doraemon
Untuk bahan berbagi, bagi siapapun yg memiliki anak, sodara dan kerabat. Siapa tau, bisa dijadikan pertimbangan
Ini copas dr grup sebelah:
* Doraemon Oh Doraemon... *
- Bagus nih dibaca buat Parents yg mau ajak anak2nya nonton Doraemon -
Karena heboh film Doraemon di Blitz Megaplex akhirnya saya mengajak anak-anak saya nonton di Bioskop. (saya sendiri pas masih kecil cuma beberapa kali aja nonton Doraemon itupun hanya di tv) Sampai di Blitz Megaplex ternyata luar biasa animo orang tua mengajak anak2nya utk menonton film kucing ajaib itu.
Antrian dimana mana pokoke Fullll Sekitar 15 menit menonton film itu saya mulai mikir ini film buat anak2 bukan sih..??? Krn ada beberapa adegan yg sepertinya kurang pas buat di tonton oleh anak saya yg berumur 4,5 tahun.
1. Ketika Nobita dari kamarnya lompat keluar jendela. Duh... saya jd inget tempo hari berita di TV ada anak yg lompat dari jendela apartement gara2 ingin seperti Spiderman.
2. Adegan Shizuka menampar Nobita. Ini bikin Saya dan Istri kaget dan membuat kami berpandang-pandangan bingung. Semoga anak saya tidak seperti itu di sekolah dengan temannya nanti.
3. Giant yg berubah orientasi seksualnya. Dari laki-laki menjadi kewanita - wanitaan.
4. Beberapa adegan menangis dari Nobita ketika gagal mendapatkan sesuatu dan dengan mudah tanpa mau berusaha ketika diberi kemudahan dari kantong Doraemon yg hanya khayalan.
5. Pola berfikir anak2 yg terimajinasi apabila terjadi sesuatu mengandalkan kantong Doraemon yg tidak akan pernah ada tanpa usaha.
30 menit kita di dalem bioskop akhirnya kita memutuskan keluar dan pulang.
Dan Saya beserta Istri mengambil kesimpulan menurut kami film itu gak cocok aja sama yg kita ajarin ke anak kami yg baru bisa mencontoh dari apa yg dilihat.
Daripada dia semakin banyak tau yg gak baik... Lebih baik kita memutuskan untuk pulang saja.
Sampai di luar ada pertanyaan dari Mallea (anak Saya) ke Saya "Pap... Kok itu yg laki-laki berubah jd cewek sih? "...gimana jelasin nya nih??? dan Mallea jg sempat komentar coba kita punya kantong Doraemon ya Pap.. Pasti enak.
Mallea bisa berkomentar seperti itu dengan hanya menonton dengan waktu singkat bagaimana kalau nonton sampai habis dan di ulang2 di TV ya???
Di posternya di tulis UNTUK SEMUA UMUR masak sih??? Bukan Hanya Untuk Anak2 yaa???
Ya mungkin aja...
Sangat tidak MENDIDIK...
Share dengan sesama ya agar bisa lebih seksama memilih tontonan untk anak2...
DORAemon punya temen2 di Jawa :
DORAmudeng (pada gak mudeng)
DORApeduli (pada gak peduli)
DORAmangan.
DORAngeleh.
DORAsopan.
DORAwaras
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar