Senin, 08 Desember 2014

rumah bedeg diganti tembok







Ayah bantu kakek jarit d pasar. Ibu jual bumbu dapur yang digelar di atas nyiru. Tau penghasilan gak mncukupi buat kluarga, ayah ibu lalu spakat cari kerja d gunung sbgai buruh metik buah kopi.
Usiaku baru 3 tahun. Kmi ditinggal selama 5-6 tahun. Selama waktu itu pula kami murni di bawah asuhan kakek, karna nenek lama dah tiada. Makan teri yang ditimbun bara api jadi biasa. Kakek bilang ayah ibumu lgi kerja kapal pesiar.
Buahnya adalah rumah bedeg diganti tembok, ayah bisa beli warung kopi cangkir pinggir terminal, ibu bikin segala macam kue buat warung. Lama2 ibu bisa beli tempat jual sembako dalam pasar. Warung kopi dijual untuk modal. Ayah ibu kmudian menekuni "bisnis" sembako. Sejak itu nasi cacah (campur ketela) ganti nasi tulen. Menu ikan teri dah makin jarang. Kalopun iya, terinya digoreng. Gizi makin baik. Di rumah ada radio kecil merk philip. Ayah langganan koran suluh marhaen dan majalah merdeka. Pikiran ayah jadi maju nyekolahin anak2......dst.....dst.
Banyak aku dapt pesan dari kakek. Inilah salah satunya........ dimana ada pasangan selalu rukun dan tekun dalam usaha, niscaya rejeki akn datang lebih melimpah........















Tidak ada komentar:

Posting Komentar