Ayah bantu kakek jarit d pasar. Ibu jual bumbu dapur yang digelar di atas nyiru. Tau penghasilan gak mncukupi buat kluarga, ayah ibu lalu spakat cari kerja d gunung sbgai buruh metik buah kopi.
Usiaku baru 3 tahun. Kmi ditinggal selama 5-6 tahun. Selama waktu itu pula kami murni di bawah asuhan kakek, karna nenek lama dah tiada. Makan teri yang ditimbun bara api jadi biasa. Kakek bilang ayah ibumu lgi kerja kapal pesiar.
Buahnya adalah
rumah bedeg diganti tembok, ayah bisa beli warung kopi cangkir pinggir
terminal, ibu bikin segala macam kue buat warung. Lama2 ibu bisa beli
tempat jual sembako dalam pasar. Warung kopi dijual untuk modal. Ayah
ibu kmudian menekuni "bisnis" sembako. Sejak itu nasi cacah (campur
ketela) ganti nasi tulen. Menu ikan teri dah makin jarang. Kalopun iya,
terinya digoreng. Gizi makin baik. Di rumah ada radio kecil merk philip.
Ayah langganan koran suluh marhaen dan majalah merdeka. Pikiran ayah
jadi maju nyekolahin anak2......dst.....dst.
Banyak aku dapt pesan dari kakek. Inilah salah satunya........ dimana ada pasangan selalu rukun dan tekun dalam usaha, niscaya rejeki akn datang lebih melimpah........
Banyak aku dapt pesan dari kakek. Inilah salah satunya........ dimana ada pasangan selalu rukun dan tekun dalam usaha, niscaya rejeki akn datang lebih melimpah........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar