Rabu, 10 Desember 2014

Suatu malam







Suatu malam menjelang tidur, aku mendengar suara berisik di kamar sebelah. Sekali2 bentakan dan suara tangisan. Ayah ibu bertengkar. Aku dan kaka2ku menutup telinga.
Esok pagi ibu udah gak ada, tapi kami gak berani tanya sama ayah. Ayahpun pergi. Kambuh lagi jarum supernya. Jarang di rumah suka pergi. Ayahku seharian main bilyard. Judi bilyard. Waktu itu terkenal main cum-cum. Ayahku memang jagoan. Juara di desa, sampai ikut pertandingan di kota (Singaraja). Cuma aku gak tau dia dapat juara apa tidak. Kali juara harapan ato harapan juara. Ayahku mainnya kidal. Kidalnya diwariskan ke aku. Pintar bilyardnya diturunkan ke anakku yang dokter obgyn.
Hari itu gak ada ayah, gak ada ibu, aku dan kakak2ku gak semangat main. Juga gak semangat makan. Tau hal itu, kakekku mulai naik amarahnya. Kakek jalan kaki ke tempat biliard. Soalnya belum ada tukang ojek. Aku gak tau kakek bicara apa hingga ayah mau pulang. Sampai di rumah kakek tetap ngomel. Liat tuh anak2mu. Darah dagingmu. Seharian mereka gak mau makan. Kamu menyiksa leluhurmu yang numitis/reinkarnasi jadi anak2mu.......bla....bla....bla....
Sore itu kami disuruh mandi. Ayah juga mandi. Kami berpakaian bersih rapi kayak nyambut hari raya Galungan. Lalu jalan bersama ke rumah nenek, mertua ayahku. Kami bermain di halaman, sampai ibu dan ayah keluar dari rumah, jalan berdampingan mesra, mepet banget. Jaman dulu belum ada peluk pinggang. Gak lazim aja. Itu adanya hanya di film. Di gedung bioskop. Kamipun pamitan sama nenek.
Aku dan kakak2ku sangat gembira ibu balik pulang. Kakek menyambut kami dengan senyum lebar. Lalu bicara sama ayah ibuku. Tiap keluarga juga pernah bertengkar. Tapi kalian harus selalu ingat, pertengkaran itu hendaknya bertujuan untuk lebih saling mengerti. Kalo tengkar jangan sampai didengar anak2, apalagi melibatkan anak2. Tidak baik bagi perkembangan jiwanya. Lain kali klo kalian bertengkar lagi jangan lewat sandikala. Sebelum malam tiba harus baikan lagi.....













Tidak ada komentar:

Posting Komentar