Jumat, 05 Desember 2014

mmbuat orang mnjadi lebih tenang

Selepas dari penjara, ayahku rajin mmbantu kakek sbgai tukang jarit dalam pasar. Ayahmu tlah brubah, kata kakek.
Sebelumnya ayah terkenal bandel trgolong anak jarum super, jarang di rumah suka pergi. Kakek sering dibuatnya mangkel. Maklum putra pertama satu2nya laki2 dengan 3 adik prempuan.
Pernah suatu larut malam ayah gedor2 gerbang minta dibukakan. Keseringan, keterlaluan. Kakek bangun sambil memegang rotan panjang yang sudah disiapkan. Begitu pintu dibuka, kakek langsung menyabet ke arah badan ayah. Weess....wes...wes....berkali2. Gak kena. Lagi....wes....wes...wes....gak kena2 juga. Kakek gak tau klo ayah jago silat stembak. Saking menahan marah, kakek jadi kejang lalu roboh. Ayah reflek loncat menyambar sambil nangis........
Sejak itu nakalnya ayah berkurang sangat signifikan. Untuk mmbuat ayah lebih jinak lagi lalu kakek mnjodohkan ayah dengan gadis cantik satu desa lain banjar yang kmudian menjadi ibu kandungku. Padahal usia mereka sama2 sekitaran 16 tahun. Menurut undang2 perkawinan skarang pernikahan dini itu dilarang karna banyak risikonya.
Tapi bagi aku masalahnya bukan disana. Pertanyaanku adalah, apakah benar pernikahan mmbuat orang mnjadi lebih tenang n lebih jinak?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar