Rabu, 03 Desember 2014

Amelia itu namaku

Cerita gadis cantik yg .............
Amelia itu namaku, aku lahir di desa x. Teman-temanku memanggilku gadis desa, yah selain cantik, sopan. Ceritaku dimulai saat aku masih duduk di bangku SMA, saat-saat ospek begitu menlelahkan dan menyebalkan harus bangun pagi dan harus menuruti semua perintah kakak senior apalagi senior cewek sering sekali mengerjaiku. Tapi aku hanya sabar karena aku memang junior dan tidak bisa melawan mereka. Pokoknya aku tidak suka yang namanya ospek.
Hari ini pacarku Dodi akan menjemputku pulang sekolah, syukur dodi dan aku beda sekolah dan beda desa jadi aku tidak ketahuan sama hidayat pacarku yang sekolah di SMA yang lain. Jadi aku bisa mencari kecengan baru di sekolahku, huh dasar aku memanfaatkan kecantikanku. Tapi tidak ada salahnya selagi muda itu prinsipku. Aku sengaja pulang terlambat agar tidak keliatan oleh teman-temanku yang lain. Dodi sangat baik dia anak pak lurah desa sebelah, lumayan lah meski wajahnya standar aja sih tapi dia selalu baik dan perhatian.
Aku sering banget bergonta-ganti pacar, aku punya satu julukan lagi gadis penakluk hati lelaki, itu membuatku semakin sombong dan merasa laki-laki itu hanya budak. Emak sering menesehatiku untuk tidak mempermainkan perasaan lelaki, tapi aku tidak menghiraukan perkataan emak " aku cantik apa salahnya aku memanfaatkannya, aku bukan orang kaya, mak cuma bekerja di kebun teh sedangkan Abah cuma seorang sopir angkot" . Tapi semuanya berbeda setelah kejadian itu.
Tanpa terasa 3 tahun telah berlalu dan kini aku sudah lulus dari SMA. Banyak yang melamarku untuk dijadikan calon istri, tapi aku belum berniat. Mia adalah sahabat dekatku minggu lalu saudaranya baru datang dari kota, dia lumayan ganteng sih, dengan satu lirikan saja dia langsung jatuh hati padaku. Dia tidak peduli saat temanku bilang bahwa aku sering mempermainkan para pria di desa. Kami baru 4 hari yang lalu berpacaran, dia sangat baik padaku sebut saja namanya Deni. Dia mengajakku kekota dengan harapan yang menggiurkan. Aku memaksa kedua orangtuaku untuk kuliah dikota meski berat hati tapi kedua orangtuaku mengizinkanku.
Deni mencarikanku kosan yang murah dan yang penting nyaman buatku. Setiap hari deni selalu mengantarku ke kampus dia laki-laki baik.
Dikampus aku bertemu dengan seorang laki-laki namanya rendra yang benar-benar membuatku jatuh cinta, dia beda dengan laki-laki yang kutemui badannya yang tinggi, kulitnya yang putih dan dia sangat dingin, seperti biasa aku selalu memasang jurus menaklukkan cowok. Tapi itu tidak berhasil, berbagai cara aku lakukan agar dia bisa suka padaku. Apa karena dikota sangat banyak saingan ya??
Tiap malam aku selalu memikirkannya, oh inikah cinta. Aku bahkan lebih memilih kekampus hanya untuk melihatnya. Dan aku bisa dekat dengannya saat kami sama-sama ikut organisasi. Tapi seperti biasa dia sangat cuek. Entah apa yang ada dipikiranku tepat dimalam itu saat kami sedang camping. Dia sedang duduk sendiri aku mendekatinya dan menyapanya, dia hanya balik dan mendengarkan music dengan headset, Aku menawarkan minum untukknya dan dia mau. Tiba-tiba aku kepikiran obat bius yang diberikan Shela dia bilang obat ini sangat ampuh untuk menaklukkan laki-laki. AKu menaburkan obat bubuk itu di minumannya dan memberikan padanya ternyata ampuh, dia teler dan entah apa yang ada dipikiranku saat itu aku langsung membuka bajuku dan memperlihatkan padanya. Dia menciumku dan berkata Lisa aku mencintaimu kami melakukannya malam itu ditenda. Tak ada orang saat itu mereka semua sedang di api unggun. Aku mengorbankan keperawananku.
Keesokan paginya aku menangis dan dia tersadar dia kaget dan berjanji untuk bertanggung jawab itu membuatku lega dan mengurangi penyesalanku. tetapi dari sejak itu rendra dekat dengaku dia seperti merasa bersalah padaku. Itu adalah jurus jitu ku menaklukkan lelaki.
3 bulan aku belum juga datang bulan, mukaku pucat dan aku sering mual. Deni menyuruhku kedokter.













Aku syok saat mendengar perkataan dokter bahwa aku hamil aku harus bagaimana. Aku langsung kekampus menemui rendra dan menceritakan semuanya, dia sangat syok. Aku pikir dia akan lepas tanggung jawab tapi ternyata dia bersedia menikahiku , tidak sia-sia aku jatuh cinta dengan laki-laki seperti dia.
Setelah menikah aku cuti kuliah dan memutuskan Deni meski dia sangat kecewa tapi dia merelakanku dengan orang yang ku cintai. Aku bagai dinegeri dongeng bisa menikah dengan rendra pratam anak konglomerat di kota itu .
SEMUA BERBEDA.....
Setelah menikah dengannya aku berharap ini adalah kehidupan yang aku inginkan ternyata orang tuanya tidak setuju dengan pernikahan kami, hanya untuk menutup aib mereka merestui.
Setiap hari Ibunya selalu menyiksaku padahal aku sedang hamil dan menyuruhku seperti pembantu, aku ingin marah saat aku mengadu pada rendra dia tidak membelaku dan megatakan aku mungkin melakukan kesalahan yang membuat Ibunya marah.Karena selalu disiksa dengan Ibu rendra aku mengalami perdarahan dan bayiku meninggal aku sangat sedih, tapi tak sedikitpun mereka merasa bersalah apalagi rendra dia hanya diam saat aku menangis setelah kematian bayiku. Aku ingin sekali pergi dari rumah besar yang bagai neraka bagiku. ditambah suamiku yang memang tidak mencintaiku, yah aku kerap melihat rendra masih berhubungan dengan pacarnya yang kuliah di Inggris, kedua orang tuanya pun sepertinya lebih menyutujui Rendra dengan Lisa itu nama perempuan itu. Aku memang tak secantik dulu lagi padahal aku baru setahun menikah dengan rendra tapi mukaku lusuh apalagi banyak lebam dan bekas luka di bagian tubuhku.
Aku ingin lari tapi ada satu pembantu yang menjadi teman curhatku dia mengatakan untuk aku bersabar" neng amel sebenarnya den rendra itu baik dia itu pasti suatu saat akan sadar neng". Semakin lama aku semakin tersiksa, apa ini karena dulu aku sering mempermainkan lelaki hingga sekarang aku harus merasakan penderitaan seperti ini? oh tuhan aku tak sanggup air mataku menetes.
Ketika emak menelpon menanyakan kabarku Ibu mertuaku selalu mengatakan aku baik-baik saja. Dan melarang emak untuk datang dengan alasan aku sedang sibuk program anak. Oh, begitu kejamnya keluarga suamiku.Aku mengucap kata cerai di depan rendra " aku tidak minta apaun dari kamu tapi tolong izinkan aku bebas dari siksaan keluargamu" dengan wajah yang tetap dingin dia tidak menjawab pertanyaanku dan pergi begitu saja. Aku yang dulunya mencintainya perlahan membencinya dan menyesali semua yang telah kuperbuat dulu.
Aku kabur dari rumah setelah Ibu mertuaku benar-benar ketelaluan dia menyiramku dengan air keras saat aku tidak mengerjakan pekerjaan rumah dengan benar. Setengah mukaku rusak, aku menjerit dan kabur dari rumah.. Kedua orangtuaku sedih aku juga melaporkan kelakuan mertuaku kepihak yang berwajib. Teman-teman yang dulunya dekatku sekarang malah menjauhiku dan menggosipkan aku yang aneh-aneh, sedangkan lelaki yang dulunya memuja kecantikanku kini menghina dan meledeku dengan sebutan Muka parut. Aku sedih dan syok dengan semua ini tapi semua seudah terjadi aku menyesali semua perbuatanku dimasa lalu. Kini aku hidup dengan Emak, Abah syok setelah kejadian itu dan dia jatuh sakit akhirnya meninggal. Emak selalu sabar dan memarahi jika ada anak kecil yang melempariku batu " bagi emak amel gadis emak yang paling cantik" Emak maafin amel selama ini membuat emak kecewa, amel sayang emak.
Aku banyak memetik hikmah dari semua ini, 5 tahun setelah itu emak pun menyusul abah, kini tinggal aku sendiri, emak selalu mengatakan agar aku kuat dan sabar karena tuhan tidak akan menguji manusia di batas kemampuannya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar