setiap agama memiliki tasbih, Budha : 108, hindhu : 108, Islam : 99 kristen :..?
tapi yang menjadi pertanyaan adalah: kenapa 108, kenapa nggak 77, atau 88 atau 999, atau 111... kayaknya seru dibahas disini.
mari kita buka URIP panca Wara (umanis, paing, pon, wage, kliwon yang terletak di timur, selatan, barat, utara dan tengah, dengan aksara: SA (samodaya), BA (bamadewa), TA 9tatpurusa, A (aghora) dan I (ishana), yang selanjutnya disebut panca aksara, yang menempati: papusuhan/jantung, hati, Limpa, Ampru, tuntung hredaya. pengurip : SANG = 5, BANG = 9, TANG = 7, ANG = 4, Ing : 8, kemudian dijumlahkan: 5+9+7+4+8 =33, biasanya menjadi gelang...gunili..
setiap Mantra biasanya akan selalu ada:ang, ung, mang (di bolak balik tergnatung keperluan) yang mengandung arti 3 kekuatan potensial yaitu: penciptaan, pemelihaaran dan Peleburan.
begitu juga Genitri atau japamala ini akan terdiri dari: 1 putaran = 33 utk penciptaan, 1 putaran utk pemeliharaan/menahan = 33, 1 putaran utk melebur/lepas = 33, jadi 33+33+33 = 99, ini baru utpeti, stiti, pralina, kemudian 9 lagi putaran masing2 dewata nawasanga sebagai pasupati, sehingga genap 108. inilah genitri sesuai dengan putaran arah mata angin atau penguriping dewata nawasanga,..
iswara di urip dengan aksara Sang x 5 letak dipapusuhan sbg utpeti
brahma diurip dengan aksara Bang x 9 letak di hati sebagai utpeti
mahadewa diurip dengan aksara tang x 7 letak di limpa sebagai utpeti
wisnu diurip dengan aksa Ang x 4 letak di ampru, sebagai utpeti
siwa (bhatara guru) di urip dengan Ing x letak di tungtunging hredaya sebagai utpeti,
selanjutnya sama, tapi sebagi stiti,
selanjutnya sama sebagi pralina/lepas,
selanjutnya 9 dewata penjaga mata angin sebagai pemasupati,
semoga selamt dan di jaga dari hal2 negatif dari Gaib...
jadi, Geenitri atau japamala sebenarnya bukan hanya sekedar alat menghitung Japa atau mengulang ulang nama tuhan, tapi justru utk membangkitkan energi dalam tubuh agar senantiasa sehat,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar