Seperti layaknya para mahasiswa yang meninggalkan kampusnya setelah
berhasil meraih gelar kesarjanaannya; maka demikian pula, manusia akan
mencapai pembebasan setelah ia berhasil merealisasikan kebenaran.
Setelah gelar berhasil dicapai, maka para mahasiswa sudah boleh
meninggalkan dunia akademik dengan segala persyaratan studinya.
Persyaratan utamanya adalah bahwa masing-masing mahasiswa harus lulus
ujian kesarjanaan... Mengapa kita menolak melakukan upaya-upaya yang
memang diharuskan (yaitu studi)? Alih-alih belajar dengan
sungguh-sungguh, kita malahan berpindah-pindah dari satu guru ke guru
lainnya, berharap untuk memetik manfaat dari kehebatan masing-masing
guru tersebut. Jikalau guru-guru itu berhasil meraih kesuksesan dalam
studinya masing-masing, lalu apa manfaatnya bagi diri kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar