Senin, 01 Desember 2014

Doa

Doa; menguatkan ketika 'lemah'. Memberanikan ketika 'takut'.





Don't go anywhere without me.

Let nothing happen in the sky apart from me, or on the ground, in this world or that world, without my being in its happening.

Vision, see nothing I don't see.
Language, say nothing.

The way the night knows itself with the moon, be that with me. Be the rose
nearest to the thorn that I am.

I want to feel myself in you when you taste food, in the arc of your mallet when you work, when you visit friends, when you go up on the roof by yourself at night.
There's nothing worse than to walk out along the street without you.
I don't know where I'm going.
You're the road, and the knower of roads, more than maps, more than love.
*In The Arc Of Your Mallet ; Poems by Mewlana Jalaluddin Rumi.



 Jangan pergi ke mana pun tanpa aku.
Biarkan tidak ada yang terjadi di langit selain saya, atau di tanah, di dunia ini atau dunia itu, tanpa saya berada di terjadi nya.

Visi, melihat apa-apa saya tidak melihat.
Bahasa, mengatakan apa-apa.
Cara malam tahu sendiri dengan bulan, bahwa dengan saya. Jadilah mawar
terdekat dengan duri bahwa saya.

Saya ingin merasa diri di Anda ketika Anda mencicipi makanan, di busur palu Anda ketika Anda bekerja, ketika Anda mengunjungi teman-teman, ketika Anda naik di atap sendiri di malam hari.

Tidak ada yang lebih buruk daripada untuk berjalan di sepanjang jalan tanpa Anda.
Saya tidak tahu di mana aku akan.

Kau jalan, sementara orang yang berpengetahuan jalan, lebih dari peta, lebih dari cinta.

* Dalam Arc Of Mallet Anda; Puisi oleh Mewlana Jalaluddin Rumi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar