Belum lagi karena beredar rumor konspirasi tingkat tinggi bahwa di air merk nomor satu itu ada zat yang bisa merusak kinerja "mata ketiga" (kelenjar pineal), yang bertujuan membuat manusia makin turun tingkat spiritualnya. Makin bodoh, makin mudah dikendalikan Sang Konspirator Dunia. Karena itu, makin semangatlah diri mewujudkan cita-cita.
ijazah tak lagi
menggiurkan. Jadi pengusaha, wirausaha, supaya evolusi jiwa lebih mudah
berjalan itu yang ada di kepala dan dada. Seperti Jesus jadi pengusaha
furniture dan Muhammad SAW yang pengusaha peternakan (pedagang).
Pabrik air minum pun berdiri. Banyak pembelajaran, dan terbukti, jadi pengusaha membuat evolusi jiwa berjalan cepat. Hidup bagaikan roll coaster. Iri, dengki, cemburu, dendam, saling tikam, saling jilat dan semacamnya terlihat jelas di depan mata. Dibutuhkan mental baja untuk mempertahankan evolusi jiwa. Tahun 2010 memutuskan bikin CV sendiri untuk pendistribusian sendiri karena PT yang didirikan sudah tidak satu visi, meski pabrik masih sama. Mendirikan usaha sendiri, single figther dengan konsep "spiritual entrepreneurship", kewirausahaan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual, dengan motto "be spiritual and rich", be spiritual and rich then share it with others. Tapi ternyata, Semesta selalu memberi pelajaran baru. Uang bisa merubah kawan menjadi lawan, merubah kesetiaan menjadi penghianatan. Akhirnya bulan Maret 2011 memutuskan untuk meninggalkan Tanah Java Dvipa. Hijrah ke Pulau Dewata. Kontemplasi, introspeksi diri, dan bertamasya hahaha
Genap 3 tahun, Pabrik di Jogja sudah membuka beberapa cabang di kota lain dan bisa mempekerjakan lumayan banyak orang, meski diri sudah tidak berpartisipasi, sangat bersyukur karena bibit yang ditanam terus bertumbuh. Meski cita-cita hampir pupus, ternyata Semesta memberi jalan kembali untuk melanjutkan cita-cita yang hampir kandas. And, I am back. The show must go on!
Bagi teman-teman yang berminat dalam pengembangan Pabrik Air Minum dan memiliki visi dan misi seperti tulisan singkat saya di atas, bisa inbox saya. Posisi Pabrik di Kabupaten Bangli, Bali. Sudah jalan, tinggal pengembangan, perbaikan Manajemen dan Sumber Daya Manusia.
Mari bekerja sama, berkarya bersama, sukses bersama.
Be Spiritual and Rich!
Namaste.
"be spiritual and rich", be spiritual and rich then share it with others
Pabrik air minum pun berdiri. Banyak pembelajaran, dan terbukti, jadi pengusaha membuat evolusi jiwa berjalan cepat. Hidup bagaikan roll coaster. Iri, dengki, cemburu, dendam, saling tikam, saling jilat dan semacamnya terlihat jelas di depan mata. Dibutuhkan mental baja untuk mempertahankan evolusi jiwa. Tahun 2010 memutuskan bikin CV sendiri untuk pendistribusian sendiri karena PT yang didirikan sudah tidak satu visi, meski pabrik masih sama. Mendirikan usaha sendiri, single figther dengan konsep "spiritual entrepreneurship", kewirausahaan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual, dengan motto "be spiritual and rich", be spiritual and rich then share it with others. Tapi ternyata, Semesta selalu memberi pelajaran baru. Uang bisa merubah kawan menjadi lawan, merubah kesetiaan menjadi penghianatan. Akhirnya bulan Maret 2011 memutuskan untuk meninggalkan Tanah Java Dvipa. Hijrah ke Pulau Dewata. Kontemplasi, introspeksi diri, dan bertamasya hahaha
Genap 3 tahun, Pabrik di Jogja sudah membuka beberapa cabang di kota lain dan bisa mempekerjakan lumayan banyak orang, meski diri sudah tidak berpartisipasi, sangat bersyukur karena bibit yang ditanam terus bertumbuh. Meski cita-cita hampir pupus, ternyata Semesta memberi jalan kembali untuk melanjutkan cita-cita yang hampir kandas. And, I am back. The show must go on!
Bagi teman-teman yang berminat dalam pengembangan Pabrik Air Minum dan memiliki visi dan misi seperti tulisan singkat saya di atas, bisa inbox saya. Posisi Pabrik di Kabupaten Bangli, Bali. Sudah jalan, tinggal pengembangan, perbaikan Manajemen dan Sumber Daya Manusia.
Mari bekerja sama, berkarya bersama, sukses bersama.
Be Spiritual and Rich!
Namaste.
"be spiritual and rich", be spiritual and rich then share it with others
Tidak ada komentar:
Posting Komentar