Rabu, 16 Juli 2014

Kesehatan Alami




jalur darah dan air
Seorang ibu tua tampak kesakitan tatkala tubuhnya dipijat seorang ahli jalur darah dan air yg mengalir, sudah 30 menit proses pijat ini berlangsung, selama itu beliau sering tampak kesakitan , sambil memijat sang ahli pijat memberikan penjelasan, jalur darah dan air di beberapa titik ibu tua memang mengalami penyumbatan yg mengakibatkan berbagai ketidak normalan tubuh.
Dalam sehari denyut jantung memang ada ritmenya, bagaikan ada lagu wajib alam yg diikuti, tidak bertempo sama sepanjang hari, ritme ini berbeda antara manusia belahan utara atau selatan, dilembah atau di gunung.
Makanan/minuman dan kinerja pikiran sangat mempengaruhi qualitas kerjanya jantung untuk mengikuti ritme alam itu.
Tubuh manusia bagaikan sekumpulan komposisi selang beraneka ukuran dan panjang menyebar diseluruh jaringan tubuh, masing2 selang berfungsi menyediakan saluran darah/makanan dan air bagi sel2 yg ada disemua bagian tubuh, tatkala ada penyumbatan selang, maka sel didaerah itu akan kekurangan makanan dan air sehingga fungsi organ tubuh didaerah itu akan kurang optimal.
Yang secara awam akan terasa pegal, ngilu, loyo, gerak tubuh tak terkontrol, merasa gatal yg gak tahu sumbernya, berdebar,mual, sesak nafas, tak bisa tidur, sakit kepala, silau, mata berkunang2, pembengkakan dll.
Gejala2 ini kadang dianalisa salah sasaran oleh ilmu kedokteran yang hanya berdasarkan bukti medis anak sekolahan, dan akan bisa lebih sempurna analisanya bila sang dokter punya pengetahuan yg seimbang antara pengetahuan kedokteran dan pengetahuan mendalam tentang aura jalur darah/air di tubuh pasien.
Ibu tua telah beberapa kali diterapi pijat, datang pagi2 untuk mendapatkan nomor antrean paling awal, roman muka beliau sudah agak segar sekarang yang semula pucat dan sayu.
Semua penyakit ada jalan keluar penyembuhannya, yang pernah lahir akan berakhir dengan kematian, karma kelahiran akan membimbing setiap insan menemukan jalur hidupnya
Semoga semua insan menemukan jalur hidupnya yg penuh berkah.
Astungkara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar