Terbukti Antimabuk...
Proven hangover .
Sejak 1982 Daniel Mowrey dan Dennis Clayson dari Brigham Young University, di negara bagian Utah, Amerika Serikat bahkan sudah membuktikan bila jahe yang sebagian besar mengandung senyawa aktif minyak asiri seperti gingerol dan oleoresin tersebut mujarab menghilangkan mual dan antimabuk.
Since 1982 Dennis Daniel Mowrey and Clayson from Brigham Young University, in the state of Utah, United States even if ginger has proved most of which contain active compounds and essential oils such as gingerol oleoresin is efficacious relieve nausea and hangover .
Ginger is an herb. The
rhizome (underground stem) is used as a spice and also as a medicine. It can be
used fresh, dried and powdered, or as a juice or oil.
Jahe adalah ramuan. Rimpang (batang bawah tanah) digunakan sebagai bumbu dan juga sebagai obat. Dapat digunakan segar, kering dan bubuk, atau sebagai jus atau minyak.
Ginger is commonly used to treat various types of “stomach problems,” including motion sickness, morning sickness, colic, upset stomach, gas, diarrhea, nausea caused by cancer treatment, nausea and vomiting after surgery, as well as loss of appetite.
Jahe umumnya digunakan untuk mengobati berbagai jenis "masalah perut," termasuk mabuk, rasa sakit di pagi hari, kolik, sakit perut, gas, diare, mual akibat pengobatan kanker, mual dan muntah setelah operasi, serta hilangnya nafsu makan.
Other uses include pain relief from arthritis or muscle
soreness, menstrual pain, upper respiratory tract infections, cough, and bronchitis.
Ginger is also sometimes used for chest pain, low back pain, and stomach pain.
Kegunaan lain termasuk nyeri dari arthritis atau nyeri otot, nyeri haid, infeksi saluran pernapasan atas, batuk, dan bronkitis. Jahe juga kadang-kadang digunakan untuk nyeri dada, nyeri punggung bawah, dan sakit perut.
. Some people pour the fresh juice on their skin to treat burns. The oil made from ginger is sometimes applied to the skin to relieve pain.
Beberapa orang menuangkan jus segar pada kulit mereka untuk mengobati luka bakar. Minyak yang terbuat dari jahe kadang-kadang diusapkan pada kulit untuk menghilangkan rasa sakit.
. Some people pour the fresh juice on their skin to treat burns. The oil made from ginger is sometimes applied to the skin to relieve pain.
Beberapa orang menuangkan jus segar pada kulit mereka untuk mengobati luka bakar. Minyak yang terbuat dari jahe kadang-kadang diusapkan pada kulit untuk menghilangkan rasa sakit.
In foods and beverages, ginger is used as a flavoring agent.
Dalam makanan dan minuman, jahe digunakan sebagai bumbu penyedap.
Dalam makanan dan minuman, jahe digunakan sebagai bumbu penyedap.
In manufacturing, ginger is used as for fragrance in soaps and cosmetics.
Dalam industri, jahe digunakan sebagai aroma untuk dalam sabun dan kosmetik.
One of the chemicals in ginger is also used as an ingredient in laxative, anti-gas, and antacid medications.
Dalam industri, jahe digunakan sebagai aroma untuk dalam sabun dan kosmetik.
One of the chemicals in ginger is also used as an ingredient in laxative, anti-gas, and antacid medications.
Salah satu bahan kimia dalam jahe juga digunakan sebagai bahan dalam pencahar, anti-gas, dan obat-obatan antasida.
How does it work?
Bagaimana cara kerjanya?
Ginger
contains chemicals that may reduce nausea and inflammation. Researchers believe
the chemicals work primarily in the stomach and intestines, but they may also work in the brain
and nervous
system to control nausea.Jahe mengandung bahan kimia yang dapat mengurangi mual dan peradangan. Para peneliti percaya bahan kimia bekerja terutama di perut dan usus, tetapi mereka juga dapat bekerja di otak dan sistem saraf untuk mengontrol mual.
Pernahkah
Anda merasakan mabuk ketika perjalanan dengan kendaraan tertentu? Rasa
mual bercampur keringat dingin berujung muntah sebagai akibat mabuk itu
membuat sebagian orang menjadi fobia.
Adakah
obat herbalnya? Jawabannya ada! Dialah jahe. Sejak 1982 Daniel Mowrey
dan Dennis Clayson dari Brigham Young University, di negara bagian Utah,
Amerika Serikat bahkan sudah membuktikan bila jahe yang sebagian besar
mengandung senyawa aktif minyak asiri seperti gingerol dan oleoresin
tersebut mujarab menghilangkan mual dan antimabuk.
Kesimpulan
riset itu berdasarkan penelitian terhadap 36 responden penelitian yang
sangat sering mabuk kendaraan untuk mengonsumsi 940 mg serbuk jahe.
Sebagai perbandingan, sebagian di antaranya mengonsumsi 100 mg
dimenhidrinat—obat mual dan mabuk—serta placebo.
Hasilnya?
jahe yang dikonsumsi responden 20—25 menit sebelum ujicoba memakai
kursi putar dengan kecepatan tertentu dapat mencegah mabuk. Sementara
responden yang mengonsumsi placebo dan dimenhidrat mengalami mabuk.
Responden yang mengonsumsi serbuk jahe juga memperlihatkan sedikit
mengeluarkan keringat dingin.
Sejatinya
di tanahair, jahe dipercaya sejak ratusan tahun silam sebagai herbal
cespleng beragam penyakit. Data Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengungkap jahe adalah obat
tradisional terbesar yang dimanfaatkan masyarakat.
Nama jahe juga mendunia. Di mancanegara jahe kondang sebagai the beverage of paradise alias minuman surga. Ungkapan itu tidak berlebihan. Di dalam kitab suci Al Qur’an Surat Al-Insan (76:17) disebutkan “…dan di sana (surga) mereka diberi segelas minuman bercampur zanjabil”. Nah kata zanjabil dalam bahasa arab merujuk kepada jahe.
- See more at: http://www.bebeja.com/jahe-terbukti-antimabuk/#sthash.S19ILNdl.dpuf
Pernahkah
Anda merasakan mabuk ketika perjalanan dengan kendaraan tertentu? Rasa
mual bercampur keringat dingin berujung muntah sebagai akibat mabuk itu
membuat sebagian orang menjadi fobia.
Adakah
obat herbalnya? Jawabannya ada! Dialah jahe. Sejak 1982 Daniel Mowrey
dan Dennis Clayson dari Brigham Young University, di negara bagian Utah,
Amerika Serikat bahkan sudah membuktikan bila jahe yang sebagian besar
mengandung senyawa aktif minyak asiri seperti gingerol dan oleoresin
tersebut mujarab menghilangkan mual dan antimabuk.
Kesimpulan
riset itu berdasarkan penelitian terhadap 36 responden penelitian yang
sangat sering mabuk kendaraan untuk mengonsumsi 940 mg serbuk jahe.
Sebagai perbandingan, sebagian di antaranya mengonsumsi 100 mg
dimenhidrinat—obat mual dan mabuk—serta placebo.
Hasilnya?
jahe yang dikonsumsi responden 20—25 menit sebelum ujicoba memakai
kursi putar dengan kecepatan tertentu dapat mencegah mabuk. Sementara
responden yang mengonsumsi placebo dan dimenhidrat mengalami mabuk.
Responden yang mengonsumsi serbuk jahe juga memperlihatkan sedikit
mengeluarkan keringat dingin.
Sejatinya
di tanahair, jahe dipercaya sejak ratusan tahun silam sebagai herbal
cespleng beragam penyakit. Data Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengungkap jahe adalah obat
tradisional terbesar yang dimanfaatkan masyarakat.
Nama jahe juga mendunia. Di mancanegara jahe kondang sebagai the beverage of paradise alias minuman surga. Ungkapan itu tidak berlebihan. Di dalam kitab suci Al Qur’an Surat Al-Insan (76:17) disebutkan “…dan di sana (surga) mereka diberi segelas minuman bercampur zanjabil”. Nah kata zanjabil dalam bahasa arab merujuk kepada jahe.
- See more at: http://www.bebeja.com/jahe-terbukti-antimabuk/#sthash.S19ILNdl.dpuf
Pernahkah
Anda merasakan mabuk ketika perjalanan dengan kendaraan tertentu? Rasa
mual bercampur keringat dingin berujung muntah sebagai akibat mabuk itu
membuat sebagian orang menjadi fobia.
Adakah
obat herbalnya? Jawabannya ada! Dialah jahe. Sejak 1982 Daniel Mowrey
dan Dennis Clayson dari Brigham Young University, di negara bagian Utah,
Amerika Serikat bahkan sudah membuktikan bila jahe yang sebagian besar
mengandung senyawa aktif minyak asiri seperti gingerol dan oleoresin
tersebut mujarab menghilangkan mual dan antimabuk.
Kesimpulan
riset itu berdasarkan penelitian terhadap 36 responden penelitian yang
sangat sering mabuk kendaraan untuk mengonsumsi 940 mg serbuk jahe.
Sebagai perbandingan, sebagian di antaranya mengonsumsi 100 mg
dimenhidrinat—obat mual dan mabuk—serta placebo.
Hasilnya?
jahe yang dikonsumsi responden 20—25 menit sebelum ujicoba memakai
kursi putar dengan kecepatan tertentu dapat mencegah mabuk. Sementara
responden yang mengonsumsi placebo dan dimenhidrat mengalami mabuk.
Responden yang mengonsumsi serbuk jahe juga memperlihatkan sedikit
mengeluarkan keringat dingin.
Sejatinya
di tanahair, jahe dipercaya sejak ratusan tahun silam sebagai herbal
cespleng beragam penyakit. Data Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengungkap jahe adalah obat
tradisional terbesar yang dimanfaatkan masyarakat.
Nama jahe juga mendunia. Di mancanegara jahe kondang sebagai the beverage of paradise alias minuman surga. Ungkapan itu tidak berlebihan. Di dalam kitab suci Al Qur’an Surat Al-Insan (76:17) disebutkan “…dan di sana (surga) mereka diberi segelas minuman bercampur zanjabil”. Nah kata zanjabil dalam bahasa arab merujuk kepada jahe.
- See more at: http://www.bebeja.com/jahe-terbukti-antimabuk/#sthash.S19ILNdl.dpuf
Pernahkah
Anda merasakan mabuk ketika perjalanan dengan kendaraan tertentu? Rasa
mual bercampur keringat dingin berujung muntah sebagai akibat mabuk itu
membuat sebagian orang menjadi fobia.
Adakah
obat herbalnya? Jawabannya ada! Dialah jahe. Sejak 1982 Daniel Mowrey
dan Dennis Clayson dari Brigham Young University, di negara bagian Utah,
Amerika Serikat bahkan sudah membuktikan bila jahe yang sebagian besar
mengandung senyawa aktif minyak asiri seperti gingerol dan oleoresin
tersebut mujarab menghilangkan mual dan antimabuk.
Kesimpulan
riset itu berdasarkan penelitian terhadap 36 responden penelitian yang
sangat sering mabuk kendaraan untuk mengonsumsi 940 mg serbuk jahe.
Sebagai perbandingan, sebagian di antaranya mengonsumsi 100 mg
dimenhidrinat—obat mual dan mabuk—serta placebo.
Hasilnya?
jahe yang dikonsumsi responden 20—25 menit sebelum ujicoba memakai
kursi putar dengan kecepatan tertentu dapat mencegah mabuk. Sementara
responden yang mengonsumsi placebo dan dimenhidrat mengalami mabuk.
Responden yang mengonsumsi serbuk jahe juga memperlihatkan sedikit
mengeluarkan keringat dingin.
Sejatinya
di tanahair, jahe dipercaya sejak ratusan tahun silam sebagai herbal
cespleng beragam penyakit. Data Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengungkap jahe adalah obat
tradisional terbesar yang dimanfaatkan masyarakat.
Nama jahe juga mendunia. Di mancanegara jahe kondang sebagai the beverage of paradise alias minuman surga. Ungkapan itu tidak berlebihan. Di dalam kitab suci Al Qur’an Surat Al-Insan (76:17) disebutkan “…dan di sana (surga) mereka diberi segelas minuman bercampur zanjabil”. Nah kata zanjabil dalam bahasa arab merujuk kepada jahe.
- See more at: http://www.bebeja.com/jahe-terbukti-antimabuk/#sthash.S19ILNdl.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar