Rabu, 23 Juli 2014

kisah lama dari ibuku

Kasih orang Tua Sepanjang Masa

Adalah sebuah kisah di Jepang tentang budaya 'membuang' orang tua. Di mana orang tua yang sudah manula dan renta, karena ketidakberdayaannya dan ketidakmampuannya, akhirnya dibawa ke hutan dan ditinggalkan di sana. Di sebuah tempat bernama Ubasuteyama.
Di sana, para orang tua ini akan ditinggalkan dengan makanan yang sudah mereka bawakan. Kemudian dibiarkan hingga meninggal dengan sendirinya. Orang tua semakin manula, kadang memang semakin rewel dan membuat anak cucu mereka menyerah sehingga mereka melakukan ini. Kalau jaman sekarang, mereka akan membawa orang tuanya ke panti jompo.
Alkisah ada seorang anak yang selama ini dibesarkan oleh ibunya yang seorang janda. Ibunya hanya orang desa biasa, tapi mampu membuat anaknya makan setiap hari dan sekolah tinggi. Suatu hari anak itu sukses, memiliki rumah yang layak, istri cantik dan anak-anak yang sehat.
Tibalah masa di mana ia akan melakukan ritual membuang ibunya. Sang ibu sudah hampir berusia satu abad, tak banyak bisa bicara dan semua yang dilakukan mulai melambat. meski begitu, ia sadar diri bahwa ia akan dibuang ke hutan. Si ibu pasrah dan tetap tenang.
Sang anak memanggulnya di punggung. Hutan ini sebegitu jauhnya, sementara sang ibu memetik dahan dan ranting di sekitarnya sepanjang perjalanan. Ketika sampai di tempat yang memungkinkan, si anak menata bekal yang ia bawa untuk sang ibu. Kemudian ia menurunkan ibunya tanpa memandang wajahnya.
Ia tak sampai hati sebenarnya untuk bicara, lidahnya juga kelu dan matanya malu memandang sang ibu. Sempat terdiam sejenak, sampai sang ibu berkata, "Nak, kamu tak perlu khawatir. Ibu selalu menyayangimu dan kasih ibu selalu makin besar setiap harinya."
Baru sampai situ, sang anak mulai tertegun. "Semoga kamu tidak tersesat dan pulang ke jalan yang benar. Aku sudah membuat jejak di jalan dengan ranting dan dahan yang kupatahkan. Hidup yang baik ya, Nak," ujarnya lagi.
Seketika dada sang anak seperti akan meledak. Kepalanya panas dan matanya berkaca-kaca. Ia membalikkan badan dengan cepat, melihat ibunya. Digendongnya lagi sang ibu dan dibawanya pulang kembali. Ia tak jadi membuang ibunya ke hutan dan bertekad merawat ibunya sampai akhir hayat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar