Kenapa pula kita mesti berdoa menyampaikan harapan kita. Bukankah Tuhan sudah maha tahu?"
"Manu, sebagaimana setiap hari kau melakukan ritual makan dan minum
untuk mempersembahkan energi kehidupan bagi dirimu, meski kau tahu bahwa
Jiwamu tidak memerlukan makanan dan minuman itu. Namun makanan dan
minuman yang sehat akan menjaga tubuh dan pikiranmu tetap sehat. Dan
cinta kasih dalam sajian itu akan membahagiakan Jiwamu. Begitulah agama
mengatur persembahan bagi berlangsungnya kehidupan di bumi, meski Tuhan
sebagai Jiwa Semesta tidak memakannya. Namun cinta kasih hatimu dalam
persembahan itulah intinya."
"Dan meski Jiwamu sudah mengetahui apa takdir hidupmu kelak, bukankah pikiranmu tetap mesti menyampaikan dan membangun harapan-harapannya agar Sang Jiwa dalam diri menuntunnya dalam mencapai harapan itu? Begitulah pikiran umat beragama menyampaikan doa dan harapannya kepada Sang Jiwa alam semesta, agar mereka mendapat tuntunan dalam mencapai harapan itu."
"Lihatlah tubuh, pikiran dan Jiwamu serupa alam semesta kecil, maka kau akan mengerti bahwa persembahan dan doa itu juga dilakukan manusia setiap hari pada dirinya lewat makan, minum dan berpikir."
(Foto by hunting, "Maturan")
"Dan meski Jiwamu sudah mengetahui apa takdir hidupmu kelak, bukankah pikiranmu tetap mesti menyampaikan dan membangun harapan-harapannya agar Sang Jiwa dalam diri menuntunnya dalam mencapai harapan itu? Begitulah pikiran umat beragama menyampaikan doa dan harapannya kepada Sang Jiwa alam semesta, agar mereka mendapat tuntunan dalam mencapai harapan itu."
"Lihatlah tubuh, pikiran dan Jiwamu serupa alam semesta kecil, maka kau akan mengerti bahwa persembahan dan doa itu juga dilakukan manusia setiap hari pada dirinya lewat makan, minum dan berpikir."
(Foto by hunting, "Maturan")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar