Jumat, 18 Juli 2014

maha adil



Manusia sering salah, banyak meminta tapi kurang berusaha, menyerahkan nasibnya kepada “dewa penolong” bukan atas usaha sendiri, yg benar adalah berusaha dulu dg baik & benar; setelah itu barulah menyerahkan hasilnya kpd yg berwewenang memutuskan nasib & takdir. Disini tdk ada pilih kasih (kpd yg rajin meminta) supaya tdk kacau (merusak tatanan hidup yg sdh baku), kalau mau dikasihani ya berbuatlah kasih terlebih dahulu, berbuat baik, yg ini lbh mengena, lbh berkah. Saya bukan org baik tapi emang aturannya demikian supaya diketahui, diyakini atau diimani. Ada sebab pasti ada akibat. Supaya berakibat baik ya buatlah “sebab” yg baik. Nah, masalahnya adalah bagaimana caranya supaya selalu enteng utk membuat “sebab” & “sebab” yg baik2. Kelihatannya mudah tapi itulah sesungguhnya persoalan hidup manusia yg utama & terutama. Rumus yg mudah tapi manusia suka yg aneh2, suka me-rengek2 seperti anak kecil, mau enaknya saja, jalan pintas, menyandarkan hidup (nasib/takdir) nya kpd “dewa penolong” (YMK). Para agamawan suka mengobral ilmunya, menyampaikan ancaman2 api neraka (me-nakut2i umat) & mengindikasikan kpd yg lain kalau agama atau pendapat sendirilah yg benar, gak sungkan2 lagi kpd org lain yg mungkin punya pendapat yg berbeda. Bgmn kalau yg di-takut2i itu anak2 atau org2 yg msh tergolong bodoh? Sesungguhnya yg perlu dilakukan oleh umat manusia itu adalah bersatu membentuk kelompok2 belajar, melatih dg baik & benar utk bs membuat “sebab”, “sebab” & “sebab” yg baik2 itu dg entengnya, hehehe....

 Kita hrs bersyukur bs hidup jadi manusia, dibandingkan jadi setan atau binatang. Kita bs berbuat baik se-banyak2nya utk mendapatkan kebahagiaan sesuai kemampuan usaha kita masing2 yg mana setan & binatang sulit utk melakukannya. Oleh karena itu mari kita gunakan waktu hidup ini dg se-baik2nya, jangan sampai terlewat percuma, kita hrs maju jangan sampai mundur, rugilah kita kedepannya jika mundur, akan banyak penderitaan yg akan kita alami nantinya karena berlakunya hukum keadilan semesta atau keadilan universal. Semua berawal dari pikiran + hati / bathin (tak terkendali) : ego, keinginan, emosi & nafsu, maka marilah kita kelola pikiran & bathin ini, kita latih dg baik & benar supaya bs berpikir dg baik demi perkataan & perbuatan BAIK kita...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar