MANU?
Kata Manas artinya berfikir. Kata
“Man” dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Manu, yang adalah bahasa
Sansekerta dan kata Manu ini berasal dari kitab tertua yang telah berumur
jutaan tahun bernama Veda.
Bhagavad-gita 4.1
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, bersabda; Aku telah mengajarkan ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan kepada dewa matahari , vivasvan (120 juta tahun yang lalu), kemudian vivasvan mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian Manu mengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada iksvaku.
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, bersabda; Aku telah mengajarkan ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan kepada dewa matahari , vivasvan (120 juta tahun yang lalu), kemudian vivasvan mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian Manu mengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada iksvaku.
Manawa Dharmasastra 1.36
mereka menjelmakan Tujuh Manu lagi
yang memiliki cahaya cemerlang, para dewa dengan tingkat2annya dan maharsi yang
memiliki kekuatan batin yang tinggi”
-
Kita sering merasa bingung dan terus
bertanya siapakah manusia ITU? dan DARI MANAKAH ASAL MANUSIA ITU YG
SESUNGGUHNYA? Kita bahkan sering berasumsi bahwa kita di ciptakan secara ini
dan itu oleh suatu mahluk’ bahkan orang yang memiliki ilmu pengetahuan secara
mendalam pun juga kadang merasa kebingungan dari manakah asal manusia itu?
sehingga timbul berbagai asumsi yang berkembang, di antaranya adalah Teori
Evolusi. Jadi marilah kita bahas tentang semua ini walau tidak menyeluruh namun
besar harapan dari saya semoga bisa sedikit mencerahkan.
Manusia atau orang berasal dari kata
Manas artinya berfikir. Kata “Man” dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Manu,
yang adalah bahasa Sansekerta dan kata Manu ini berasal dari kitab tertua yang
telah berumur jutaan tahun bernama Veda. Manusia dapat diartikan berbeda-beda
dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin
yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primatadari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup; dalammitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Baiklah kita akan mulai membahasnya
1.di dari mulai sisi agama, kerena kita tahu kalau saudara-saudara kita ini
mayoritasnya adalah “taat beragama” 2.Kita akan membahasanya dari sisi sains
yang di yakini dapat menguak kebenaran yg masih tersembunyi. Dan terakhir kita
akan membahasnya dari kumpulan pemikiran penggabungan kedua aspek di atas tadi
Agama + Sains + Logika = JAWABAN.
Berikut ini adalah ciri - ciri
manusia:
# CIRI FENOTATIF
Ciri fenotatif adalah ciri yang
nampak secara fisik dan dapat dilihat secara kasat mata. Ciri inilah yang
biasanya dijadikan pedoman dalam membedakan satu orang dengan orang yang lain
secara umum.
Ciri fenotatif ini dibedakan lagi
menjadi 2, yaitu:
* Ciri fenotatif kualitatif:
• Warna kulit
• Warna rambut
• Bentuk hidung
• Bentuk mata
• Bentuk dagu
• Bentuk biri
* Ciri fenotatif kuantitatif:
• Tinggi badan
• Berat badan
• Ukuran bentuk kepala (index
cephalicua)
# CIRI FILOGENETIK
Ciri filogenetik adalah ciri - ciri
manusia yang berhubungan dengan hubungan asal - usul antara ras - ras dan
perkembangannya. Jadi dengan ciri filogenetik ini bisa ditelusuri nenek moyang
dari sorang manusia termasuk semua generasi keturunannya. Biasanya ciri
filogenetik ini juga berhubungan dengan ciri fenotatif karena masing - masing
ras memiliki ciri fisik tertentu.
Contoh dari ciri filogenetik ini
adala:
Keturunan Jawa
Keturunan Eropa
# CIRI GENETIK
Ciri genetik manusia ini
memperlihatkan garis keturunan darah yang berasal dari pendahulunya. Bila ciri
filogenetik bersifat lebih umum dan lebih luas, maka pada ciri genetik ini
lebih bersifat spesifik.
Mainstream I secara Sains.
Secara umum, ada berbagai perdebatan
tentang apakah manusia modern sekarang ini berkembang di Afrika, dan kemudian
menyebar ke seluruh dunia atau berkembang dari manusia Neanderthal di Eropa.
Dalam hal ini, kita berhadapan dengan suatu periode waktu yang sangat panjang
dan tidak bisa begitu saja dipastikan. Para peneliti juga pernah menemukan
lukisan gua di Perancis Selatan yang diperkirakan sudah ada sejak 30.000 tahun
sebelum Masehi. Paparan tersebut menyatakan bahwa terdapat problem fundamental
di dalam penelitian ilmiah tentang asal usul manusia, yakni bahwa suatu bukti
fisik yang kecil seringkali dijadikan suatu fondasi bagi teori besar tentang
perkembangan dan proses migrasi manusia purba. Dengan kata lain, satu batu
kecil bisa jadi titik awal bagi suatu teori masif tentang asal usul manusia.
Pemahaman umum tentang evolusi
menempatkan manusia dalam perspektif yang lebih global, yakni membuka fakta
bahwa manusia terdiri dari kode-kode genetis yang ternyata juga dimiliki oleh
semua bentuk kehidupan lainnya. Pada abad ke -19 sampai sekarang, teori evolusi
telah banyak mengalami perkembangan. Beragam penemuan telah dilakukan. Beragam
analisis baru juga telah diajukan, terutama tentang proses evolusi manusia yang
terjadi selama berjuta - juta tahun.
Bumi terbentuk kira-kira 5 Milyar
tahun yang lalu. Tumbuh-tumbuhan primitif dan daratan kering mulai terbentuk
kira-kira 410 juta tahun yang lalu. Jadi, pada awal bumu ini terbentuk di
dalamnya hanya ada air dan belum ada kehidupan. SEkitar 4 juta tahun yang lalu
muncul suatu species di Afrika yang merupakan percabangan dari kera. Species
itulah yang nantinya berkembang menjadi homo sapiens, atau manusia sekarang
ini. Australopithecus yang ditemukan pertama kali di Ethiopia hidup sekitar 4
juta tahun yang lalu. Sekitar 1 juta tahun yang lalu, homo erectus hidup di
Afrika, Asia, dan Eropa.
Pada tahun 1871 Darwin akhirnya
merasa sudah waktunya untuk mengemukakan kepada publik topik tentang asal usul
manusia. ia menguraikan alasan untuk mempercayai bahwasana manusia dan kera
memiliki leluhur jauh yang sama dan bahwasana semua ciri manusia, tidak peduli
sebagaimanapun anehnya, telah berevolusi melalui serangkaian langkah yang
bertahap. Walaupun teori darwin ini menuai banyak protes dari kebanyakan ilmuan
yang beranggapan bahwa manusia sebagai mahluk yang terpisah dari dunia hewan.
Sebagian dari para ilmuan tersebut teguh dengan keyakinannya bahwa asal usul
manusia terjadi secara bertahap dan melalui tahap seleksi alamiah sendiri.
Hewan terdekat dengan manusia yang
masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga
adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya
mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan
langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan
dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan
kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang
dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun
lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7
juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat
gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.
Berikut beberapa gejala penting
dalam evolusi manusia:
perluasan rongga otak dan otak itu
sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat
perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun,
mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih
berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
-pengurangan gigi taring.
-penggerak bipedal (dua kaki)
-perbaikan laring / pangkal
tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai
bahasa vokal).
-Bagaimana gejala-gejala ini
berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka
dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal
penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi
ragawi saat ini.
Berikut ini adalah proses evolusi
manusia:
I. MANUSIA PERTAMA
Banyak ahli berpendapat bahwa
evolusi manusia pertama kali terjadi di Afrika, dengan fosil yang ditemukan dan
dikenal sebagai Australopithecus. Fosil-fosil yang pernah ditemukan antara lain
Australopithecus africanus, Australopithecus afarensis, Australopithecus
robustus atau Paranthropus robustus, Australopithecus boissei, dan
Plesianthropus transvalensis
II. HOMO HABILIS
Homo sabilis yang berarti
"orang cekatan" ditemukan pada tahun 1961 di Tanzania. Fosil ini
dalam kehidupannya sudah menggunakan peralatan. Penemu dari fosil homo habolis
ini adalah Louis Leakey dan Mary Leakey. Leakey yakin bahwa homo habilis ini
merupakan nenek moyang manusia. Akan tetapi, banyak ahli menentang pendapak
Leakey karena melihat Homo habilis mempunyai persamaan dengan Austrapolithecus
africanus sehingga masih termasuk golongan Australopithecus
III. HOMO ERECTUS
Menurut para ahli, Homo erectus
merupakan golongan hominid yang pertama menyebar dari Afrika ke seluruh penjuru
dunia. Oleh karena itu, fosil Homo erectus ditemukan di berbagai daerah di
dunia, seperti Jawa, Cina, dan Eropa. Fosil-fosil yang pernah ditemukan antara
lain: Pithecanthropus erectus, Sinanthropus pekinensis, Homo soloensis, Homo
mojokertensis, dan Homo heidelberg
IV. HOMO SAPIENS
Homo sapiens berkembang dari turunan
Homo erectus yaitu neanderthal. Diperkirakan Homo erectus di Afrika, Asia, dan
Australasia (Australia, Papua Nugini, dan Indonesia) menghasilkan turunan yang
beranekaragam. Homo sapiens ini sudah berbentuk manusia sempurna seperti kita
saat ini.
Selama tahun 1990an, variasi dalam
DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang
silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan
perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern
diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar
Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal,
sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama
didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang
Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).
Macam-macam kelompok agama telah
menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang
bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan
pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan
desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.
ahli-ahli anthropologi fisik
sependapat bahwa golongan hominid, yaitu kelompok makhluk hidup yang didalamnya
termasuk manusia modern dan nenek moyangnya, merupakan hasil pemisahan dari
evolusi kera Afrika yang terjadi 6 juta tahun yang lalu. Namun demikian
dikalangan mereka masih terjadi silang pendapat mengenai identitas hominid yang
paling pertama. Pada dekade terkahir abad keduapuluh dan awal abad keduapuluh
satu, para ahli anthropologi fisik dan ahli arkeologi menemukan
serpihan-serpihan peninggalan berbagai jenis hominid baru.
Dari hominid-hominid awal ini,
muncullah jenis yang disebut Australophitecus.Kata para ilmuwan itu,
Australophitecus terdiri dari banyak species, yang paling awal hidup dibumi ini
4 sampai 5 juta tahun yang lalu. Dari sana muncullah Homohabilis, manusia
pertama pembuat alat-alat dari batu. Selanjutnya lahirlah Homo erectus, hominid
pertama yang mengenal api. Kemudian muncullah species manusia modern dan
Naendertal. Akhirnya, manusia beranatomi modern seperti kita ini diperkirakan
muncul sejak 100.000 tahun yang lalu…..
Rangkaian cerita tentang asal usul
manusia itu tampak mengalir lancar begitu saja dari guru atau buku-buku biologi
yang kita baca. Juga bila kita lihat pameran museum arkeologi, begitupun
siaran-siaran televisi, semuanya mendukung pendapat itu. Semulus itukah fakta
yang sebenarnya??? Sesederhana itukah asal-usul nenek moyang kita???
Dalam bukunya Forbidden Archeology
(1994) yang diterbitkan dalam edisi ringkasnya The Hidden History of Human Race
(1999), Michael A. Cremo dan Richard L. Thompson berhasil mendokumentasikan
ratusan penemuan bukti-bukti arkeologi yang sengaja diabaikan dan disembunyikan
oleh kalangan ilmuwan, karena bertentangan dengan teori evolusi yang sudah
mapan. Mereka membuktikan bahwa terdapat upaya ”penyaringan pengetahuan” atau
knowledge filter terhadap data-data arkeologi yang mendukung kebenaran uraian
Weda bahwa species manusia modern seperti kita telah ada sejak jutaan tahun.
Contoh kasus : Pada tahun 1970-an telah ditemukan
Contoh kasus : Pada tahun 1970-an telah ditemukan
peralatan terbuat dari batu yang
bentuknya halus di Hueyatlaco, Mexico. Virginia Steen-McIntyre dan anggota US.
Geological Survey lainnya melakukan uji radioaktif untuk mengetahui usia temuan
itu. Hasilnya, lapisan tanah tempat ditemukannya peralatan itu diperkirakan
berumur 250.000 tahun. Temuan ini bukan hanya bertentangan dengan teori Dunia
Baru antropologi, tapi juga bertentangan dengan seluruh konsep teori evolusi
bahwa manusia yang mampu membuat peralatan seperti di Hueyatlaco itu baru ada
sekitar 100.000 tahun lalu. Jurnal-jurnal arkeologi menolak menerbitkan
penemuan Virginia Steen-McIntyre ini. Bahkan berakibat ia diteror, dana
penelitiannya dihentikan, dan ia diberhentikan dari pekerjaannya (Michael A.
Cremo, 1999 : 93).
Kasus lainnya. Pada tahun 1891-1893,
Eugene Dubois menemukan berbagai fosil di dekat Desa Trinil, di tepi Bengawan
Solo. Para pekerjanya menemukan sisa tengkorak kepala berukuran besar, yang
diperkirakan tengkorak sejenis simpanse. Dan pada jarak 45 kaki (13.7 m) dari
tempat itu, ditemukan fosil yang mirip tulang paha manusia beserta
tulang-tulang hewan lainnya. Setelah berkonsultasi dengan para ahli arkeologi
lainnya, Dubois kemudian mengklaim bahwa fosil tengkorak dan tulang paha itu
adalah fosil pithecanthropus erectus, yang dianggap sebagai makhluk peralihan
antara kera dan manusia, yang selama ini dikenal sebagai ”missing link”.Temuan
itu tentu me nggembirakan para ahli evolusi (Cremo, 1999 :159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar