Dan, jawaban si tukang roti : "saya pulang kampung (suatu daerah di Jawa Timur) pak, anak saya minta kembali ke kampung, di sana saya bekerja sebagai sales jajanan anak-anak, tapi saya gak betah di kampung, saya lebih suka di Bali ini, ya akhirnya saya dan keluarga pindah lagi ke Bali..."
Masih mau bilang masyarakat Bali itu intoleran? Masih mau bilang
masyarakat Bali tidak menjaga "bhineka tunggal ika"? Masih mau bilang
masyarakat Bali itu mayoritas yang kejam pada minoritas? Sedangkan
nyatanya ada yang lebih memilih menetap di Bali dibandingkan kampungnya
sendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar