Selasa, 19 Agustus 2014

Bali pulau impian

Kami punya tukang roti langganan yang selalu ke rumah tiap pagi, tapi sudah beberapa bulan belakangan ini si tukang roti gak pernah datang lagi, kami pikir dia pulang kampung atau mendapat pekerjaan lain....nah, tadi pagi si tukang roti datang, jelas dong kami kaget gitu (lebay), lalu si Bos Besar bertanya kenapa beberapa bulan ini dia gak pernah datang...
Dan, jawaban si tukang roti : "saya pulang kampung (suatu daerah di Jawa Timur) pak, anak saya minta kembali ke kampung, di sana saya bekerja sebagai sales jajanan anak-anak, tapi saya gak betah di kampung, saya lebih suka di Bali ini, ya akhirnya saya dan keluarga pindah lagi ke Bali..."
Masih mau bilang masyarakat Bali itu intoleran? Masih mau bilang masyarakat Bali tidak menjaga "bhineka tunggal ika"? Masih mau bilang masyarakat Bali itu mayoritas yang kejam pada minoritas? Sedangkan nyatanya ada yang lebih memilih menetap di Bali dibandingkan kampungnya sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar