Jumat, 29 Agustus 2014

Masalah Bali

Sudah jumlah sedikit makin diperkecil lagi dengan upaya konversi seperti ini...ckckckckck.... Wong hindu relatif mudah dikonversi dengan umpan "swarga diantara dua paha/perkawinan) atau "tresna dana/kasih sayang lewat harta". Jika seperti ini lama-kelamaan dalam kurun waktu entah kapan bukannya tidak mungkin pulau dewata akan jadi situs bersejarah bahwa dahulu kala ditempat ini pernah ada komunitas masyarakat yang menganut agama hindu. Kalo umat sudah tidak ada/ teramat sangat sedikit maka yadnya siapa yang akan di puput oleh Sang Pinandita/Pandita, dan untuk kita yang status walaka siapa yang akan diajak prarem/paruman untuk odalan ?????. Mari pikirkan itu


 Hindu terlalu sering pembiaran krn adanya paham semua agama sama, jadi itu merupakan sasaran empuk para love jihad baik dr kristen dan islam, hindu perlu perhatian gak perlu tunggu dr phdi krn mereka sendiri gak bisa urus diri sendiri makanya pecah


biarkan beliau2 di PHDI itu sibuk urusannya sendiri, kalo umat sdh habis siapa yg mau di kasi dharma wacana, siapa yg mau di puput upacaranya



 misi misionoris mencari umat yg banyak dan sponsornya orang berduit tp sayang tokoh2 bali diam saja


 di desa Carangsari Badung ada Gereja yg membeli agama org seharga 3 juta perorang, mana ada protes pdh ketua PHDI Badung yg sy kasi tau



  jaman keruntuhan majapahit, wong hindu pernah alami kekonyolan seperti ini, cara ini pernah dipakai oleh sunan kalijaga dg memakai tradisi wayang yg notabena berasal dari hindu untuk mengkonversi saat itu, cerita wayang disisipkan beberapa tokoh tambahan (purna kawan) dan cerita dirubah disana-sini. ketika sadar, mungkin sudah terlambat krn demak sdh tumbuh menjadi negara kuat yg akhirnya hancurkan majapahit.


 mereka dibeli oleh gereja lalu stelah berhasil mereka wajib nyetor 25% penghasilan tiap bulan ke gereja lalu dr gereja ke yg gedean terus sampe ke vatikan, semua politik dan uang


  Iya itu memang benar dan kita harus salut dg ke solid'an mereka yg erat dan bahu membahu, klo kita justru sebaliknya (terutama di desa2 yg pola pikirnya masih sempit), jika ada tetangga yg maju sedikit maka iri dan bahkan mungkin "di kerjain" dg aji wegig/black magic


cm lembaga hindu saja yg tidak peduli dg umatnya serta persatuan antar umat yg sulit di bina. ya itu satunya ngayah, satunya lagi bilang cari muka. ini fakta di lapangan jd sulit untuk berkembang

 punia yg besar hanya untuk pembangunan pura saja bukan untuk membantu umat yg membutuhkan bimbingan agar sdm umat hindu lebih baik. tapi dari majalah media hindu pumpinan pak ngakan suratnaya ada perkembangan untuk memajukan sdm umat hindu melalui simpan pinjam tanpa mengambil bunga dlm bentuk ternak, uang untuk koprasi. dan bila sudah berkembang mereka dapat mengembalikan pinjaman tadi untuk umat lainnya.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar