UPCARA POTONG GIGI (RELEGI & MITOLOGI)
Dalam bahasa Bali disebut metatah (mepandes) yang merupakan bagian dari Manusa Yadnya (dalam Agama Hindu, Bali) yaitu pengorbanan
suci secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada Manusia sebagai bagian
dari makhluk ciptaan Tuhan. Dilakukan kepada anak yang sudah melewati
masa akil balik dimana sudah berganti gigi susu menjadi gigi dewasya.
Yang dipotong adalah 6gigi bagian atas, yang tidak hanya semata – mata
untuk memperindah penampilan tetapi juga sebagai simbolis untuk
menghilangkan 6 musuh (sifat buruk) dalam diri manusia yang disebut
dengan SADRIPU yaitu : kama (nafsu bejat), lobha (serakah), krodha
(kemarahan), moha (kebingungan), mada (mabuk) dan matsarya (dengki atau
iri hati).
Dibalik semua relegi pasti ada mitologi dan begitu pula halnya dengan upacara potong gigi. Adapun diantaranya adalah :
KALA TATWA
Yang singkatnya menceritakan kegalauan hati Bhetara Kala yang sakti
serta bertaring panjang tetapi tidak mengetahui siapa Ayah dan Ibunya.
Bhetara Siwa kemudian memberikan petunjuk agar dia mau memotong
taringnya, permintaan ini disanggupinya dan setelah itu, Bhetara Siwa
kemudian mengakui bahwa Bhetara Kala adalah anaknya serta menunjukkan
bahwa Dewi Parwati adalah Ibunya.
SEMARANDANA TATWA
Dewa
Ganesha terlahir berkepala gajah dan bertaring. Ganesha kecil semakin
disiksa atau dipukul maka berubah menjadi semakin besar dan semakin
kuat. Atas senjata potongan taring gajahnya dia kemudian berhasil
menyelamatkan sorga dengan mengalahkan raksasa sakti yang bernama Ni
Larudraka.
Dari mitologi diatas kita kemudian dapat menarik suatu
kesimpulan bahwa pemotongan gigi (taring) secara philosofis menyebabkan
seseorang bisa menemukan jati dirinya (yang disimbulkan dengan Ayah
& Ibu, sebagai asal usulnya) serta mampu mengalahkan musuh – musuh
dalam dirinya yang disebut dengan SADRIPU.
Harapannya adalah
seorang remaja yang telah melakukan upacara potong gigi akan tumbuh
menjadi manusia DEWASYA. Dewasya berasal dari kata Dewa (Tuhan) dan Sya
(dekat), selalu dekat dengan sifat – sifat kebaikan sesuai dengan tuntunan Agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar