Minggu, 31 Agustus 2014

Tradisi Bali

UPCARA POTONG GIGI (RELEGI & MITOLOGI)
Dalam bahasa Bali disebut metatah (mepandes) yang merupakan bagian dari Manusa Yadnya (dalam Agama Hindu, Bali) yaitu pengorbanan suci secara tulus ikhlas yang ditujukan kepada Manusia sebagai bagian dari makhluk ciptaan Tuhan. Dilakukan kepada anak yang sudah melewati masa akil balik dimana sudah berganti gigi susu menjadi gigi dewasya. Yang dipotong adalah 6gigi bagian atas, yang tidak hanya semata – mata untuk memperindah penampilan tetapi juga sebagai simbolis untuk menghilangkan 6 musuh (sifat buruk) dalam diri manusia yang disebut dengan SADRIPU yaitu : kama (nafsu bejat), lobha (serakah), krodha (kemarahan), moha (kebingungan), mada (mabuk) dan matsarya (dengki atau iri hati).
Dibalik semua relegi pasti ada mitologi dan begitu pula halnya dengan upacara potong gigi. Adapun diantaranya adalah :
KALA TATWA
Yang singkatnya menceritakan kegalauan hati Bhetara Kala yang sakti serta bertaring panjang tetapi tidak mengetahui siapa Ayah dan Ibunya. Bhetara Siwa kemudian memberikan petunjuk agar dia mau memotong taringnya, permintaan ini disanggupinya dan setelah itu, Bhetara Siwa kemudian mengakui bahwa Bhetara Kala adalah anaknya serta menunjukkan bahwa Dewi Parwati adalah Ibunya.
SEMARANDANA TATWA
Dewa Ganesha terlahir berkepala gajah dan bertaring. Ganesha kecil semakin disiksa atau dipukul maka berubah menjadi semakin besar dan semakin kuat. Atas senjata potongan taring gajahnya dia kemudian berhasil menyelamatkan sorga dengan mengalahkan raksasa sakti yang bernama Ni Larudraka.
Dari mitologi diatas kita kemudian dapat menarik suatu kesimpulan bahwa pemotongan gigi (taring) secara philosofis menyebabkan seseorang bisa menemukan jati dirinya (yang disimbulkan dengan Ayah & Ibu, sebagai asal usulnya) serta mampu mengalahkan musuh – musuh dalam dirinya yang disebut dengan SADRIPU.
Harapannya adalah seorang remaja yang telah melakukan upacara potong gigi akan tumbuh menjadi manusia DEWASYA. Dewasya berasal dari kata Dewa (Tuhan) dan Sya (dekat), selalu dekat dengan sifat – sifat kebaikan sesuai dengan tuntunan Agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar