TENTANG KEMATIAN JASAD Menurut berbagai wacana dan bacaan -termasuk
tulisan-tulisan tentang OOBE (pengalaman meraga-sukma, keluar dari tubuh
fisik), Akashic record (memori alam semesta) dan Past Life Regression
('membaca' pengalaman hidup kehidupan sebelumnya), aku mendapat suatu
kesimpulan bahwa hidup di alam fisik sebagai manusia ini ibarat "sedang
sekolah", sedangkan 'mati' adalah 'pulang dari sekolah', di dimensi
keempat; dengan diantar oleh guardian angel (malaikat pembimbing),
sesampai di 'rumah' atau 'indekosan' (dimensi keempat), ia akan
dihisab. Hasil hisab itu akan menentukan 'pelajaran- pelajaran' apa saja
yang harus digarap di kehidupan berikutnya di 'bangku sekolah'
berikutnya dalam proses evolusi jiwa/ruh. Hasil hisab itu juga akan
menentukan apakah di kehidupan selanjutnya ia akan menjadi pria atau
wanita, lahir di keluarga miskin atau kaya, di desa atau di kota dsb.
Malangnya, begitu berada di 'sekolah lagi' sistem pikiran tidak
memungkinkannya utk mengingat 'hari kemarin di sekolah' (kehidupan yang
lalu), kecuali pada orang-orang tertentu dan kecuali jiwa/'ruh tua',
atau suatu saat ia melihat kemungkinan utk itu lalu tertarik utk
menginvestigasinya; juga tak memungkinkan utk mengingat pelajaran apa
yang harus ia selesaikan.
Ito Warsito Begitulah
yg sebenarnya. Hanya dalam islam disarukan bahasanya, agar masing2 diri
mengalami sendiri. untuk mengalami sendiri ikuti saja segala perintah
dan jauhi segala laranganNya.
John Lehoed Hewan
dan tumbuhan bisa jadi merupakan perwujudan tahapan evolusi ruh. Jadi,
bukan sekedar sebagai pelengkap kehidupan. Aku pernah baca bahwa semua
ruh memiliki 'ujud' yang sama. Kualitasnya saja yang berbeda-beda.
Ito Warsito Betul Pak john. Yang membedakan laki-laki dan perempuan, tua dan muda, besar dan kecil adalah jasad. Semua Ruh itu cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar