Kamis, 21 Agustus 2014

Herbal

JIKA PASIEN PERCAYA HERBAL
• Dulu aku pernah bilang bahwa selama beberapa tahun dididik, ternyata dokter tidak selalu "lebih baik" dari pasien,
• Jadi dengan pasien harus saling menghargai, saling menghormati, tidak ada yang lebih tinggi/lebih rendah, selalu menghormati privacy pasien
• Oleh karena itu, dokter juga patut mendengarkan intuisi kebijaksanaan penyembuhan batin, tubuh, dan jiwa pasien. Pasien yang punya keyakinan tinggi kepada seseorang, ato kepada zat/bahan yang diminumnya, ato sosok yang dipujanya khusuk dalam doa kesembuhan, ia bisa pulih. Banyak kejadian yang tampak mustahil tapi bisa terjadi, bahkan jika dokter lain telah menganggap "tak tersembuhkan." Seperti kanker payudara yang mengecil, ato leukemia yang hilang spontan perlahan. Para ahli mengatakan bahwa keyakinan untuk sembuh akan meningkatkan produksi antibody untuk melawan penyakit.
• Perlakuan terhadap pasien yang sangat percaya kepada herbal juga demikian. Tapi dokter tetap memberikan bimbingan tentang metode yang lebih rasional dan berbasis bukti namun selalu dalam suasana menghormati otonomi pasien, tanpa menghakimi. Dokter juga perlu memberikan informasi kedokteran atau statistik untuk meningkatkan akal sehatnya dalam menanggapi penderitaan. Dokter dan pasien harus bisa jalan bersama dalam rangka mewujudkan hasil yang dokter dan pasien ketahui dapat dicapai
• Jika rencana pengobatan tidak beresonansi dengan kebijaksanaan pasien, atau jika terdapat kendala keuangan, bicarakan sehingga dokter bisa memodifikasi rencana
• Pada akhirnya, pilihan untuk bagaimana kita melanjutkan akan selalu menjadi milik pasien, tidak perduli dokter setuju atau tidak .
• Dokter akan tetap menghormati, membimbing, dan membantu pasien menemukan kekuatan penyembuhan dalam dirinya.
• Jika pada titik tertentu, salah satu pihak tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lain, kedua pihak bebas untuk membubarkan hubungan setiap saat tetapi tetap berlandaskan kebaikan dan belas kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar