JIKA PASIEN PERCAYA HERBAL
• Dulu aku pernah bilang bahwa selama beberapa tahun dididik, ternyata dokter tidak selalu "lebih baik" dari pasien,
• Jadi dengan pasien harus saling menghargai, saling menghormati, tidak
ada yang lebih tinggi/lebih rendah, selalu menghormati privacy pasien
• Oleh karena itu, dokter juga patut mendengarkan intuisi kebijaksanaan
penyembuhan batin, tubuh, dan jiwa pasien. Pasien yang punya keyakinan
tinggi kepada seseorang, ato kepada zat/bahan yang
diminumnya, ato sosok yang dipujanya khusuk dalam doa kesembuhan, ia
bisa pulih. Banyak kejadian yang tampak mustahil tapi bisa terjadi,
bahkan jika dokter lain telah menganggap "tak tersembuhkan." Seperti
kanker payudara yang mengecil, ato leukemia yang hilang spontan
perlahan. Para ahli mengatakan bahwa keyakinan untuk sembuh akan
meningkatkan produksi antibody untuk melawan penyakit.
• Perlakuan
terhadap pasien yang sangat percaya kepada herbal juga demikian. Tapi
dokter tetap memberikan bimbingan tentang metode yang lebih rasional dan
berbasis bukti namun selalu dalam suasana menghormati otonomi pasien,
tanpa menghakimi. Dokter juga perlu memberikan informasi kedokteran atau
statistik untuk meningkatkan akal sehatnya dalam menanggapi
penderitaan. Dokter dan pasien harus bisa jalan bersama dalam rangka
mewujudkan hasil yang dokter dan pasien ketahui dapat dicapai
• Jika
rencana pengobatan tidak beresonansi dengan kebijaksanaan pasien, atau
jika terdapat kendala keuangan, bicarakan sehingga dokter bisa
memodifikasi rencana
• Pada akhirnya, pilihan untuk bagaimana kita
melanjutkan akan selalu menjadi milik pasien, tidak perduli dokter
setuju atau tidak .
• Dokter akan tetap menghormati, membimbing, dan membantu pasien menemukan kekuatan penyembuhan dalam dirinya.
• Jika pada titik tertentu, salah satu pihak tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang lain, kedua pihak bebas untuk membubarkan hubungan setiap
saat tetapi tetap berlandaskan kebaikan dan belas kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar