Prabu Sentanu larut dalam kesedihan yang dalam. Dengan wajah murung,
tubuhnya yang gagah kelihatan jadi keropos. Sinar wajahnya telah padam.
Dia lebih menyerupai pasien yang sedang menunggu ajal, daripada seorang
Raja Hastinapura. Keberadaan Satyawati telah jadi bencana bagi hatinya.
Sentanu dilukai api cinta. Dia tak mungkin memenuhi hasrat Satyawati.
Kalau Sang Raja berniat meminang Satyawati, syaratnya anak-anak
Satyawati harus jadi raja. Itu tidak mungkin, karena Sang Prabu
telah memiliki Dewabrata sebagai putra mahkota, anak dari pernikahannya
dengan Dewi Gangga. Tidak mungkin dia merenggut hak Dewabrata, demi
nafsu pribadinya. Tapi Satyawati sungguh mempesona. Setelah lama
ditinggal Dewi Gangga, Sentanu jatuh cinta pada wanita dari keluarga
nelayan itu. Dan sekarang wanita itu menuntut, dia tidak puas hanya
sebagai ratu, melainkan ingin agar anak kandungnya yang jadi Raja
Hastina. Di balik kecantikan Satyawati, tersimpan keserakahan.
Dewabrata tidak tahan terhadap kesedihan ayahnya. Dia mendatangi
Satyawati, menanyakan kesanggupannya sebagai ratu. Satyawati tanpa malu,
mengajukan syarat-syarat itu lagi. Dewabrata adalah seorang ksatria.
Dia bergegas ke pinggir sungai Gangga, mengambil pisau dan menumpahkan
darah dari tangannya ke sungai itu. Disaksikan Dewi Gangga, ibunya
sendiri, Dewabrata bersumpah tidak akan menikah seumur hidup, demi
memberi kesempatan kepada keturunan Satyawati jadi penguasa Hastinapura.
Alam semesta memberi tanda. Petir bergemuruh. Kilatan-kilatan sinar di
langit. Air sungai Gangga muncrat. Seorang anak, demi kebahagiaan
ayahnya, rela melepas haknya dan melakukan Sukla Brahmacari seumur
hidup. Prabu Sentanu datang terlambat. Sia-sia mencegah Dewabrata yang
nekat. Sumpah telah diucapkan. Dan itu tak mungkin ditarik kembali.
Prabu Sentanu merasa terpukul bercampur malu. Secara tak langsung dia
telah mengorbankan masa depan anaknya. Ini akan menjadi kesedihan di
sisa hidupnya. Sejak saat itulah Dewabrata dikenal dengan nama besar
Bisma. Bhisma yang dalam bahasa Sanskerta berarti: "Dia yang sumpahnya
dahsyat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar