"Brah gedobrah dobrah dobrah. Brah gedobrah dobrah.."
Ini adalah suara tambur atau drum atau bedug dengan nada bas-kendor, ditirukan dengan mulut.
Ceritanya, tadi partnerku mau kondangan. Ia sudah mandi dan lalu
berpakaian. Seperti biasa, kadang aku menyampaikan kritik atas pakaian
yg dikenakannya, sebab partnerku yg cantik itu menutupi hampir semua
bagian tubuhnya sehingga tampak seperti belalang Wadung
"Berpakaian biasa saja kenapa?" kritikku, yang segera disahutnya dengan berkilah, "Ah biarin wong rambutku pendek."
Lalu ia beranjak keluar rumah.
Tentu saja tak ku sia-siakan kesempatan ini dengan sebuah "iringan
musik" dari mulutku, sementara anak-anakku tersenyum-senyum, "Brah
gedobrah dobrah dobrah... Brah gedobrah dobrah dobrah.. qiqigiqiqiqi."
Eh, dia malah menyesuaikan langkah kakinya seperti berdansa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar