Label
- Bahasa Bali
- Belajar
- berjapa
- bisnis online
- cinta
- English course
- fashion
- Fun Math
- Hindu Universal
- Jalan-jalan ke Bali murah meriah
- kecantikan wanita
- Kedai O'onk
- Kedai O'onk news
- Kesehatan Alami
- Mahabharata
- Masakan Arab
- Masakan Indonesia
- masakan vegetarian
- Motivasi
- oleh-oleh khas Bali
- Pesta
- Pesta Pernikahan
- puisi
- resep masakan jepang
- sastra
- Scient
- suka - suka
- toko kue cs
- tradisi
- tradisi Bali
- Yoga
Senin, 04 Agustus 2014
menjemput kebenaran
Kasihan Karna. Sepanjang hidup dihina sebagai anak kusir kuda, padahal sesungguhnya dia adalah putra Dewa Surya, yang dibuang Ibunda Kunti, demi kehormatan. Maka, karena amarahnya terhadap Pandawa, dia harus bersekutu dengan kejahatan, berpihak pada Duryudana yang sesat.
Di tanah Kurusetra, senja itu Karna tergeletak bersimbah darah. Anak panah Arjuna menembus lehernya. Karna meregang nyawa di pangkuan Ibunda Kunti yang sedang terpukul hatinya, melihat anak yang telah dia telantarkan berpuluh tahun, harus tewas di tangan adiknya sendiri. Pandawa menangis meraung-raung, saat Ibunda Kunti mengatakan rahasia itu. Tapi semua telah terlambat, karena Karna akan segera menutup napasnya.
Karna yang gagah dan ksatria, dengan tangan kosong tanpa senjata, tersenyum menyambut anak panah Arjuna yang memburu lehernya. Menjemput ajal dengan ikhlas, setelah dibisikkan pengetahuan kebenaran oleh Kresna yang Maha Tahu. Karna sudah lelah. Sekarang penderitaannya berakhir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar